Mohon tunggu...
Politik

Etika Pembangunan

26 Maret 2016   11:49 Diperbarui: 26 Maret 2016   11:54 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

faktor sebagai berikut :

1.Besar kecilnya industri, besar kecilnya industri pariwisata akan menentukan jumlah dan jenis   pekerjaan   yang   membutuhkan   karyawan,   sehingga   akan   menentukan   pula besarnya daya serap industri pariwisata tersebut.

2.Ketersediaan  calon  tenaga  kerja,  lembaga  pendidikan  umum  maupun  pendidikan kejuruan  merupakan tempat  penghasil  tenga kerja, misalnya  melalui  lembaga-lembaga formal   (sekolah-sekolah   pariwisata   baik   di   tingkat   menengah   maupun   di   tingkat perguruan  tinggi)  dan  non  formal(pelatiahan-pelatihan  kepariwisataan,  kursus-kursus, dan lain-lain).

3.Kesesuaian kemampuan calon tenaga kerja denga bidang pekerjaan, seleksi yang ketat merupakan  salah  satu  cara  untuk  menyerap  karyawan  professional  artinya  memiliki kemampuan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diperlukan serta dapat menentukan besarnya daya serap industri pariwisata tersebut.

4.Kondisi  ekonomi,  merupakan  faktor  utama  yang  menentukan  besarnya  daya  serap suatu  industri  terhadap  lulusan  lembaga  pendidikan.  Situasi  krisis  ekonomi  saat  ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya daya serap industri pariwisataDengan  demikian  dari  keseluruhan  dimensi  yang  ada,  maka  terlihat  bahwa  sumberdaya manusia  bertumpu  pada  dua  indikator  penting  yaitu  tingkat  pendidikan  yang  dimiliki  oleh  para karyawan  dan  tingkat  keterampilan  yang  berkaitan  dengan  bidang  kerja  yang  ditangani karyawan tersebut.

E.Konsep dan Praktek Good Governance

Makna  pemerintahan  (governance)  yang  baik  atau  bersih  harus  dipahami  sebagai  suatu mekanisme   pengelolaan   sumber   daya   ekonomi   dan   sosial   yang   melibatkan   pemerintah Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 8, No.1, April 2008(negara)  dan  pihak  non  pemerintah  (termasuk  masyarakat  warga  yang  sadar  akan  hak-hak demokratisnya)  dalam  suatu  kerja  yang  keras  secara  bersama  tanpa  ada  satu  pihak  yang mendominasi  pihak  lain  (Stoker  1998;  Ganie  rohman  2000).  Dengan  demikian  para  pelaku pengelola sumber daya ekonomi dansosial yang non pemerintah mempunyai wewenang untuk berpartisipasi   secara   penuh   (pengambilan   keputusan)   baik   dalam   proses   perencanaan, pelaksanaan pembangunan, memanfaatkan, maupun dalam melakukan pengawasan, evaluasi, atau kontrol (Uphoff dan Cohen 1979). Yang perlu diperhatikan ialah bahwa dalam kerja sama

tersebut  masing-masing  pihak  harus  secara  konsisten  mematuhi  aturan-aturan  yang  dibentuk dan disepakati  bersama.  Makna  diatas  membawa  kita  kepada  tujuh  persyaratan  utama  agar terjadi suatu "pemerintahan" yang bersih, menurut Mardiasmo (2004).

(1) Accountability(Pertanggung jawaban);

(2) Partisipasi;

(3) Fairness (keadilan dan "kebersihan");

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun