4.Mengembangkan kemitraan dengan lembaga pendanaan (bank maupun non-bank) baik lembaga  pemerintah  maupun  swasta  untuk  menciptakan  investasi  baru  dalam  rangka mengembangkan daerah tujuan wisata.
5.Untuk  mencapai  keberhasilan  pengembangan  kegiatan  pariwisata,  harus  dilakukan secara  koordinatif  dan  terpadu  antar  semua  pihak  yang  terkait  sehingga  terwujud keterpaduan lintas sektoral dan menghindari terjadinya konflik antar sektor. Peningkatan keterkaitan  fungsi  pengembangan  kegiatan  pariwisata  yang  baik  dengan  sektor  lainnya untuk  memberikan   nilai  efisiensi  yang  tinggi  dan  percepatan  pertumbuhan  ekonomi wilayah.  Pengembangan  pariwisata  harus  dikaitkan  dengan  pengembangan  ekonomi nasional,  wilayah  dan  lokal.  Pada  tingkat  nasional  sektor  pariwisata  harus  berperan sebagai prime mover dan secara interaktif terkait dengan pengembangan sektor-sektor lainnya.  Pengembangan  pariwisata  harus  diupayakan  dapat  melibatkan  seluruh stakeholder.    Dalam  konteks  ini  peran  masyarakat  terlibat  dimulai  sektor  hulu (memberikan kegiatanproduksi  yang  ekstraktif) sampai  dengan  kegiatan  hilir  (kegiatan produksi jasa).
6.pembangunan.   Dalam   menyelenggarakan   kegiatan   pariwisata   harus   melibatkan masyarakat setempat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
7.Melaksanakan  program-program  promosi  yang  efektif  secara  berkesinambungan, untuk meningkatkan  jumlah  kunjungan  wisata  baik  wisatawan  manca  Negara  maupunwisatawan nusantara.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H