Mohon tunggu...
Politik

Etika Pembangunan

26 Maret 2016   11:49 Diperbarui: 26 Maret 2016   11:54 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nama : Desi Puspitasari

Npm : 1341173301090

Indonesia    merupakan  negara  kepulauan  terbesar  di  dunia,  dengan  ±  18.110  pulau  yang dimilikinya  dengan  garis  pantai  sepanjang  108.000  km.    Negara  Indonesia  memiliki  potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan  budaya  yang  semuanya  itu  merupakan  sumber  daya  dan  modal  yang  besar  artinya  bagi usaha  pengembangan  dan  peningkatan  kepariwisataan.    Modal  tersebut  harus  dimanfaatkan secara  optimal  melalui  penyelenggaraan  kepariwisataan  yang  secara  umum  bertujuan  untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.  

Menurut  data statistik,  tercatat  bahwa  sektor  pariwisata  memberikan  kontribusi  yang  cukup besar terhadap perekonomian nasional. Tahun 2002 target perolehan devisa sebesar US $ 5,8 M untuk 5,8 juta wisman, dan tahun 2003 US $ 6,3 M 6,9 juta wisman, sedangkan target 2004US 7,5 M (Widibyo, 2000).  Dengan potensi wisata yang dimiliki masih memungkinkan peluang peningkatan penerimaan negara dari sektor pariwisata(Dirjen –pariwisata,2004) Berdasarkan  uraian  diatas  pembangunan  dan  program  pengembangan  pariwisata  memainkan peranan  yang  sangat  penting  dalam  strategi  pembangunan  ekonomi  di  suatu  Negara  atau daerah.  Hal  ini  disebabkan  sumbangan  sektor  pariwisata  dalam  pembangunan  ekonomi nasional menurut Spillane (1994) dapat diukur dengan mudah dari berbagai macam tolok ukur. 

Di mana  hal  yang  paling  penting  adalah  mengenai  sumbangan  pada  neraca  pembayaran, pendapatan  nasional  (GDP),  penciptaan  lapangan  kerja  dan  sektor-sektor  ikutan  lainnya  dari sektor pariwisata.Untuk itu, program pembangunan pariwisata dapat diprioritaskan sebagai bagian terpenting dari strategi pembangunan ekonomi jangka panjang, menengah dan jangka pendek dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Menurut Hessel Nogi S Tangkilisan (2002)hal ini meliputi :

1.Pengembangan perwilayahan, pengelompokan obyek dandaya tarik wisata.Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 8, No.1, April 2008.

2.Pengembangan produk wisata.

3.Pengembangan jaringan transportasi/aksesibilitas antar kawasan, daerah dan internasional.

4.Pengembangan pusat jaringan publik.Berdasarkan    pemahaman    konsep    pembangunan    kepariwisataan    diatas,    maka    usaha pemerintah  daerah  membangun  periwisata  tidak  lepas  dari  upaya  meningkatkan  PAD  seperti retiribusi  karcis  masuk  objek  wisata,  retribusi  penjualan,  parkir  dan  retribusi  perijinan  usaha serta pajak hiburan, hotel dan restoran. Sedangkan perluasan kesempatan berusaha misalnya penambahan  hotel,  restoran,  caffe,  usaha  dibidang  hiburan,  perusahaan  travel,  produsen  dan penjual  (toko)  barang  cindramata,  Pedagang  Kaki  Lima  (PKL)  dan  lain  sebagainya.  

Dengan berkembangnya   usaha   ekonomi   kepariwisataan   tersebut   maka   akan   dengan   sendirinya membuka peluang kesempatan kerja di sektor tersebut yang pada akhirnya dapat memberikan peningkatan pendapatan masyarakat itu sendiri. Hal  tersebut  di  atas  dapat  tercipta  dengan  baik  bergantung  pada  upaya  dan  kerjasama  yang dilakukan  pemerintah  bersama  pihak  stakeholders  di  bidang  kepariwisataan.  Untuk  itu,  perlu ditetapkan  kebijakan-kebijakan  yang  bertujuan  untuk  mendorong  pengembangan  kegiatan pariwisata.

Kebijakan-kebijakan   tersebut   harus   mengakomodir   prinsip-prinsip   pariwisata berkelanjutan  seperti  yang  tertuang  dalam Pacific  Ministers  Conference  on  Tourism  and Environmentdi  Maldivest  tahun  1997  yang  meliputi  kesejahteraan  lokal,  penciptaan  lapangan kerja, konservasi sumber daya alam, pemeliharaan dan peningkatan kualitas hidup, dan equtyinter dan antar generasi dalam distribusi kesejahteraan (Dirjen-pariwisata,2004).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun