Best Practice
 Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Â
Lokasi
SD Negeri 10 Singkawang
Lingkup Pendidikan
Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Model pembelajaran PjBL
Penulis
Desi Haryanti, S. Pd.
Tanggal
20 Juli 2023
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Motivasi belajar adalah hasrat yang timbul dalam diri siswa yang menyebabkan terjadinya kegiatan belajar. Adanya motivasi belajar akan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Oleh karena itu, motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran.
.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
- Kurangnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran berdasarkan hasil angket.
- Belum menggunakan metode atau model pembelajaran yang sesuai berdasarkan supervisi kepala sekolah.
- Belum maksimal menggunakan media pembelajaran sehingga pembelajaran masih monoton berdasarkan pengamatan dari teman sejawat.
Dari ketiga poin diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa rendah karena pembelajaran belum menggunakan metode atau model pembelajaran yang sesuai dan belum maksimalnya dalam menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?
Praktik ini penting untuk dibagikan karena masih banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan-rekan guru lain. Selain itu, sebagai upaya proses perbaikan proses pembelajaran dikelas karena model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik iniÂ
Salah satu tugas pokok guru adalah menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan oleh sebab itu saya yang berperan sebagai guru/fasilitator dalam proses pembelajaran mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif, dengan menggunakan metode, media, dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai karakteristik materi dan siswa, sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara, penyebab dari tujuan uang ingin dicapai adalah :
- Motivasi belajar siswa rendah
- Model atau metode yang kurang bervariatif sehingga pembelajaran membosankan
- Media pembelajaran yang kurang maksimal dalam menyampaikan materi pembelajaran
Â
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut
- Tantangan yang dihadapi siswa
- Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran inovatif yang pembelajaran berpusat pada siswa.
- Siswa belum terbiasa mengerjakan LKPD sesuai langkah  kerja  yang  telah  dibuat  dan  disampaikan oleh guru
- Siswa belum terbiasa berdiskusi dan mengemukakan pendapatnya dalam kelompok
- Beberapa siswa belum terlibat aktif dalam diskusi
- Siswa belum percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.
- Tantangan yang dihadapi guru
- Memilih model atau metode yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan sesuai dengan karakteristik siswa.
- Membuat media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
- Mengintegrasikan TPACK dalam pembelajaran
- Membuat LKPD yang menarik dan sesuai dengan panduan penyusunan
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi kelompok.
- Menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam presentasi didepan kelas.
- Menciptakan kondisi kelas yang kondusif sehingga siswa pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
- Tantangan yang dihadapi orang tua
- Menjalin komunikasi dengan guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa
- Mendukung semua kegiatan yang akan dilakukan siswa
Â
Siapa saja yang terlibat
Adapun pihak yang terlibat adalah Kepala sekolah, Teman sejawat, orang tua siswa dan semua siswa kelas VI B yang berjumlah 26 orang
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :
- Langkah yang saya lakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi siswa adalah sebuah pembiasaaan dengan menggunakan model pembelajaran inovatif,melakukan diskusi kelompok, mengeluarkan pendapat, menggunakan LKPD. Selain itu guru juga harus memberikan motivasi yang dapat meningkatkan motivasi belajar, keaktifan, dan rasa percaya diri siswa. Kemudian kreatifitas dalam merancang proses pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
- Langkah yang saya lakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi guru adalah dengan  menambah pengetahuan dengan mencari kajian literatur tentang model-model pembelajaran inovatif dan menggunakannnya dalam proses pembelajaran, juga berdiskusi  serta berkoordinasi  dengan  kepala  sekolah  dan  teman sejawat dalam mengatasi permasalhan-permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya saya membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar, media pembelajaran  berbasis  IT,  LKPD,  dan  soal  evaluasi berbasis HOTS. Saat membuat perangkat saya juga meminta saran dan pendapat dari teman sejawat agar perangkat yang saya buat sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.
- Â
Strategi yang digunakan dan prosesnya
Saya  menggunakan  model  pembelajaran  Project Based
Learning (PjBL), pendekatan Saintifik, LKPD berbasis masalah, dan media pembelajaran berupa power point yang disisipi video pembelajaran.
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terdiri dari 6 tahap, yaitu:
Fase 1 : Penentuan pertanyaan mendasar (start with     essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
Fase 2: Menyusun perencanaan proyek (design project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa "memiliki" atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Fase 3: Menyusun jadwal (create schedule)
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
- membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek,Â
- menentukan waktu akhir penyelesaian proyek,
- membawa siswa agar merencanakan cara yang baru,
- membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
- meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang cara pemilihan waktu. Jadwal yang telah disepakati harus disetujui bersama agar guru dapat melakukan monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.
Fase 4: Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)
Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting.
Fase 5: Penilaian hasil (assess the outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Fase 6: Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience) Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Yang terlibat dalam kegiatan ini
- Guru sebagai perancang perangkat dan pelaksana praktik pembelajaran
- Kepala sekolah yang telah memberikan izin untuk PPL dan menggunakan fasilitas sekolah yang dibutuhkan saat pelaksanaan praktik
- Teman sejawat yang membantu mempersiapkan alat dan merekam video selama proses pembelajaran
- Orang tua siswa yang memberikan dukungan penuh dengan menjalin komunikasi yang baik terhadap guru.
- Siswa kelas VI B yang berjumlah 26 orang sebagai partisipan.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- RPP yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL),dan pendekatan Saintifik
- Bahan ajar dan LKPD yang berbasis masalah
- Media Pembelajaran berupa replika bangun datar dan
- power point yang disisipi video pembelajaran
- Soal evaluasi berbasis HOTS
- Sarana teknologi: Laptop dan LCD
- Alat  dan  Bahan  Karya  Patung Nusantara: kertas asturo, gunting, tusuk sate, tepung, minyak, air hangat, garam, sterofoam.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukanÂ
- Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berdampak pada peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari antusias siswa dan  hasil angket sebelum dan sesudah pembelajaran.
- Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) juga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi mandiri.
- Penggunaan media pembelajaran yang berupa power point yang disisipi video pembelajaran berdampak   pada   meningkatnya   perhatian   siswa terhadap  materi  yang  disampaikan  melalui  media tersebut.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  meningkatnya jumlah  siswa  yang  ingin  menjawab  pertanyaan  dari guru.
- Penggunaan LKPD berbasis masalah berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan siswa dalam diskusi kelompok.
Apakah hasilnya efektif ? atau tidak efektif? Mengapa?
Ya, efektif. Karena dibuktikan dari peningkatan motivasi hasil angket sebelum dan sesudah pembelajaran serta hasil evaluasi mandiri yang 80% nilainya diatas KKM.
Â
Â
Diagram hasil angket motivasi belajar
- REKAPITULASI
- Â HASIL EVALUASI MANDIRI SISWA
Respon orang lain yang terlibat
Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan terutama ketika menonton video yang ditayangkan melalui proyektor. Selain itu siswa juga senang ketika mengerjakan LKPD karena siswa terlibat secara langsung dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Siswa juga sudah percaya diri untuk melakukan presentasi didepan kelas.
Faktor keberhasilan atau tidak keberhasilan
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini antara  lain:  penguasaan  guru  terhadap  kelas,  materi pembelajaran,    model    pembelajaran,    dan    media pembelajaran  yang  digunakan.  Faktor  lainnya  adalah keterampilan guru dalam mengajar dan gaya penyampaian materi yang menarik.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang  sudah  dilakukan  guru  antara  lain  menjadikan  guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran,serta   menyusun   LKPD   yang   menarik sehingga  dapat  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  yang berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Â
Lokasi
SD Negeri 10 Singkawang
Lingkup Pendidikan
Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Model pembelajaran PjBL
Penulis
Desi Haryanti, S. Pd.
Tanggal
20 Juli 2023
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Motivasi belajar adalah hasrat yang timbul dalam diri siswa yang menyebabkan terjadinya kegiatan belajar. Adanya motivasi belajar akan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Oleh karena itu, motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran.
.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
- Kurangnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran berdasarkan hasil angket.
- Belum menggunakan metode atau model pembelajaran yang sesuai berdasarkan supervisi kepala sekolah.
- Belum maksimal menggunakan media pembelajaran sehingga pembelajaran masih monoton berdasarkan pengamatan dari teman sejawat.
Dari ketiga poin diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa rendah karena pembelajaran belum menggunakan metode atau model pembelajaran yang sesuai dan belum maksimalnya dalam menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?
Praktik ini penting untuk dibagikan karena masih banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan-rekan guru lain. Selain itu, sebagai upaya proses perbaikan proses pembelajaran dikelas karena model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik iniÂ
Salah satu tugas pokok guru adalah menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan oleh sebab itu saya yang berperan sebagai guru/fasilitator dalam proses pembelajaran mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif, dengan menggunakan metode, media, dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai karakteristik materi dan siswa, sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara, penyebab dari tujuan uang ingin dicapai adalah :
- Motivasi belajar siswa rendah
- Model atau metode yang kurang bervariatif sehingga pembelajaran membosankan
- Media pembelajaran yang kurang maksimal dalam menyampaikan materi pembelajaran
Â
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut
- Tantangan yang dihadapi siswa
- Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran inovatif yang pembelajaran berpusat pada siswa.
- Siswa belum terbiasa mengerjakan LKPD sesuai langkah  kerja  yang  telah  dibuat  dan  disampaikan oleh guru
- Siswa belum terbiasa berdiskusi dan mengemukakan pendapatnya dalam kelompok
- Beberapa siswa belum terlibat aktif dalam diskusi
- Siswa belum percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.
- Tantangan yang dihadapi guru
- Memilih model atau metode yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan sesuai dengan karakteristik siswa.
- Membuat media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
- Mengintegrasikan TPACK dalam pembelajaran
- Membuat LKPD yang menarik dan sesuai dengan panduan penyusunan
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi kelompok.
- Menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam presentasi didepan kelas.
- Menciptakan kondisi kelas yang kondusif sehingga siswa pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
- Tantangan yang dihadapi orang tua
- Menjalin komunikasi dengan guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa
- Mendukung semua kegiatan yang akan dilakukan siswa
Â
Siapa saja yang terlibat
Adapun pihak yang terlibat adalah Kepala sekolah, Teman sejawat, orang tua siswa dan semua siswa kelas VI B yang berjumlah 26 orang
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :
- Langkah yang saya lakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi siswa adalah sebuah pembiasaaan dengan menggunakan model pembelajaran inovatif,melakukan diskusi kelompok, mengeluarkan pendapat, menggunakan LKPD. Selain itu guru juga harus memberikan motivasi yang dapat meningkatkan motivasi belajar, keaktifan, dan rasa percaya diri siswa. Kemudian kreatifitas dalam merancang proses pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
- Langkah yang saya lakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi guru adalah dengan  menambah pengetahuan dengan mencari kajian literatur tentang model-model pembelajaran inovatif dan menggunakannnya dalam proses pembelajaran, juga berdiskusi  serta berkoordinasi  dengan  kepala  sekolah  dan  teman sejawat dalam mengatasi permasalhan-permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya saya membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar, media pembelajaran  berbasis  IT,  LKPD,  dan  soal  evaluasi berbasis HOTS. Saat membuat perangkat saya juga meminta saran dan pendapat dari teman sejawat agar perangkat yang saya buat sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.
- Â
Strategi yang digunakan dan prosesnya
Saya  menggunakan  model  pembelajaran  Project Based
Learning (PjBL), pendekatan Saintifik, LKPD berbasis masalah, dan media pembelajaran berupa power point yang disisipi video pembelajaran.
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terdiri dari 6 tahap, yaitu:
Fase 1 : Penentuan pertanyaan mendasar (start with     essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
Fase 2: Menyusun perencanaan proyek (design project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa "memiliki" atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Fase 3: Menyusun jadwal (create schedule)
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
- membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek,Â
- menentukan waktu akhir penyelesaian proyek,
- membawa siswa agar merencanakan cara yang baru,
- membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
- meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang cara pemilihan waktu. Jadwal yang telah disepakati harus disetujui bersama agar guru dapat melakukan monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.
Fase 4: Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)
Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting.
Fase 5: Penilaian hasil (assess the outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Fase 6: Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience) Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Yang terlibat dalam kegiatan ini
- Guru sebagai perancang perangkat dan pelaksana praktik pembelajaran
- Kepala sekolah yang telah memberikan izin untuk PPL dan menggunakan fasilitas sekolah yang dibutuhkan saat pelaksanaan praktik
- Teman sejawat yang membantu mempersiapkan alat dan merekam video selama proses pembelajaran
- Orang tua siswa yang memberikan dukungan penuh dengan menjalin komunikasi yang baik terhadap guru.
- Siswa kelas VI B yang berjumlah 26 orang sebagai partisipan.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- RPP yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL),dan pendekatan Saintifik
- Bahan ajar dan LKPD yang berbasis masalah
- Media Pembelajaran berupa replika bangun datar dan
- power point yang disisipi video pembelajaran
- Soal evaluasi berbasis HOTS
- Sarana teknologi: Laptop dan LCD
- Alat  dan  Bahan  Karya  Patung Nusantara: kertas asturo, gunting, tusuk sate, tepung, minyak, air hangat, garam, sterofoam.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukanÂ
- Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berdampak pada peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari antusias siswa dan  hasil angket sebelum dan sesudah pembelajaran.
- Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) juga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi mandiri.
- Penggunaan media pembelajaran yang berupa power point yang disisipi video pembelajaran berdampak   pada   meningkatnya   perhatian   siswa terhadap  materi  yang  disampaikan  melalui  media tersebut.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  meningkatnya jumlah  siswa  yang  ingin  menjawab  pertanyaan  dari guru.
- Penggunaan LKPD berbasis masalah berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan siswa dalam diskusi kelompok.
Apakah hasilnya efektif ? atau tidak efektif? Mengapa?
Ya, efektif. Karena dibuktikan dari peningkatan motivasi hasil angket sebelum dan sesudah pembelajaran serta hasil evaluasi mandiri yang 80% nilainya diatas KKM.
Â
Â
Diagram hasil angket motivasi belajar
- REKAPITULASI
- Â HASIL EVALUASI MANDIRI SISWA
Respon orang lain yang terlibat
Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan terutama ketika menonton video yang ditayangkan melalui proyektor. Selain itu siswa juga senang ketika mengerjakan LKPD karena siswa terlibat secara langsung dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Siswa juga sudah percaya diri untuk melakukan presentasi didepan kelas.
Faktor keberhasilan atau tidak keberhasilan
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini antara  lain:  penguasaan  guru  terhadap  kelas,  materi pembelajaran,    model    pembelajaran,    dan    media pembelajaran  yang  digunakan.  Faktor  lainnya  adalah keterampilan guru dalam mengajar dan gaya penyampaian materi yang menarik.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang  sudah  dilakukan  guru  antara  lain  menjadikan  guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran,serta   menyusun   LKPD   yang   menarik sehingga  dapat  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  yang berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H