"cincin pernikahan itu tiba-tiba hilang"
"terus kamu kecewa"tanya Marnih
"malahan senang"
"kenapa?"tanya Marnih penasaran
"seandainya aku tidak bermimpi seperti itu, mungkin aku tak bisa membeli ini"
Disematkannya cincin baru pada jari Marnih sebagai pengganti cincin lama. Marnih menangis haru kemudian memeluk suaminya erat-erat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!