Mohon tunggu...
Dendra Ardiyansyah
Dendra Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dendra Ardiansyah, 42321010069, Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasikan Teori dari John Peter Bologna dan Robert Klitgaard

31 Mei 2023   23:08 Diperbarui: 31 Mei 2023   23:08 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor-faktor dalam teori GONE (Greed, Opportunity, Needs, Expose) memiliki pengaruh yang berbeda-beda dalam terjadinya kecurangan atau korupsi, tergantung pada situasi dan konteksnya.

Keserakahan (Greed) adalah dorongan untuk mencari keuntungan pribadi secara tidak sah. Jika keserakahan tersebut sangat dominan dalam suatu lingkungan atau jika individu memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai keuntungan pribadi, peluang terjadinya kecurangan bisa lebih besar.

Peluang (Opportunity) mencerminkan kondisi atau situasi yang memungkinkan terjadinya kecurangan. Jika ada kelemahan dalam sistem pengendalian internal, pengawasan yang tidak memadai, atau kurangnya langkah-langkah pencegahan kecurangan, maka peluang bagi pelaku untuk melakukan kecurangan akan meningkat.

Kebutuhan (Needs) mencerminkan faktor ekonomi atau kebutuhan pribadi yang mendorong seseorang untuk terlibat dalam kecurangan. Jika individu atau kelompok menghadapi tekanan keuangan atau memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi, mereka mungkin cenderung mencari cara ilegal untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kekebalan (Expose) mencerminkan kurangnya efektivitas dalam penegakan hukum atau hukuman yang diberikan kepada pelaku kecurangan. Jika pelaku merasa bahwa risiko ditangkap atau dihukum rendah, mereka mungkin merasa tidak takut terhadap konsekuensi dan lebih mungkin melanggar aturan.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua individu atau situasi akan menghasilkan kecurangan atau korupsi. Beberapa individu dan organisasi mungkin memiliki sistem pengendalian yang kuat, etika yang baik, dan komitmen terhadap integritas, yang dapat mengurangi peluang kecurangan. Oleh karena itu, evaluasi konteks dan upaya pencegahan dan pengendalian kecurangan yang komprehensif dapat membantu mengurangi peluang teori GONE menjadi faktor yang signifikan dalam tindakan kecurangan.

TRIANGLE FRAUD

Triangle fraud, juga dikenal sebagai "fraud triangle," adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan atau fraud. Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh Donald Cressey pada tahun 1953. Triangle fraud terdiri dari tiga elemen utama yang saling berinteraksi:

  1. Opportunity (Peluang): Peluang merupakan faktor penting yang memungkinkan seseorang untuk melakukan kecurangan. Biasanya terkait dengan celah dalam sistem pengendalian internal suatu organisasi atau lingkungan kerja yang kurang pengawasan. Peluang yang tinggi memberikan insentif bagi individu untuk melanggar aturan.
  2. Pressure (Tekanan): Tekanan merujuk pada tekanan atau dorongan yang dialami oleh individu untuk melakukan kecurangan. Tekanan ini bisa berupa masalah keuangan, tekanan dari atasan, masalah pribadi, atau kondisi ekonomi yang sulit. Tekanan ini bisa mendorong individu untuk mencari jalan pintas atau cara yang tidak sah untuk mengatasi masalah mereka.
  3. Rationalization (Rasionalisasi): Rasionalisasi adalah proses mental di mana individu mencari cara untuk membenarkan atau meyakinkan diri sendiri bahwa tindakan kecurangan yang akan mereka lakukan adalah wajar atau dapat dibenarkan. Individu menciptakan pembenaran moral, logis, atau emosional untuk membenarkan tindakan mereka.

Ketika ketiga elemen ini saling berinteraksi dan terjadi secara bersamaan, dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya kecurangan. Biasanya, ketika pelaku fraud merasakan tekanan dan merasa memiliki peluang untuk melakukannya, mereka menggunakan rasionalisasi untuk membenarkan tindakan mereka.

Triangle fraud memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang dapat mendorong terjadinya kecurangan dan membantu dalam pengembangan strategi pencegahan dan deteksi fraud dalam suatu organisasi. Namun, penting juga untuk diingat bahwa tidak semua individu yang menghadapi peluang dan tekanan akan terlibat dalam kecurangan. Beberapa individu dapat mengatasi tekanan dan menjaga integritas mereka, sementara yang lain mungkin jatuh ke dalam perangkap kecurangan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun