Aku terkejut. Tapi suara itu sudah kukenal.
"Tidak. Aku lebih suka menikmati alam," kataku.Â
"Namamu Riyanti, 'kan? Aku mendengar temanmu memanggilmu begitu. "
"Ya, begitulah," jawabku sedikit menghela nafas.
Keningnya berkerut. Barangkali heran melihatku menghela nafas. Tapi tak bertanya apa-apa. Toh jika bertanya hanya akan kujawab tak mengapa.
"Kamu berbeda dengan teman-temanmu."
"Maksudmu?" sambarku.
Aku khawatir dia dapat melihat bahwa aku sesungguhnya memang berbeda.
"Maaf. Maksudku kamu menarik," jawab Bayu cepat.
"Teman-temanmu asyik berfoto. Kamu tidak. Teman-temanmu melempar tas begitu saja. Kamu menata tas-tas yang berserakan. Kamu tak peduli riasan wajah, yang lain berkali-kali bercermin."
"Oh..eh..Detil sekali pengamatanmu," tanggapku sedikit tergagap.Â