Mohon tunggu...
Demitri
Demitri Mohon Tunggu... Freelancer - Biarkan kata bicara

- Ibu rumah tangga. Suka utak-atik kata -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Pengakuan

26 Juni 2022   12:58 Diperbarui: 26 Juni 2022   13:31 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terkejut. Tapi suara itu sudah kukenal.

"Tidak. Aku lebih suka menikmati alam," kataku. 

"Namamu Riyanti, 'kan? Aku mendengar temanmu memanggilmu begitu. "

"Ya, begitulah," jawabku sedikit menghela nafas.

Keningnya berkerut. Barangkali heran melihatku menghela nafas. Tapi tak bertanya apa-apa. Toh jika bertanya hanya akan kujawab tak mengapa.

"Kamu berbeda dengan teman-temanmu."

"Maksudmu?" sambarku.

Aku khawatir dia dapat melihat bahwa aku sesungguhnya memang berbeda.

"Maaf. Maksudku kamu menarik," jawab Bayu cepat.

"Teman-temanmu asyik berfoto. Kamu tidak. Teman-temanmu melempar tas begitu saja. Kamu menata tas-tas yang berserakan. Kamu tak peduli riasan wajah, yang lain berkali-kali bercermin."

"Oh..eh..Detil sekali pengamatanmu," tanggapku sedikit tergagap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun