“Maafkan aku, aku belum pernah semarah ini dan sesedih ini. Sebelumnya, siapa namamu?” kata Putih
“Namaku Kirana, dipanggil Kiran. Umurku 17 tahun.” Jawab Kiran
“Berarti kita seumuran ya? Kau mau tinggal disini dan menjadi penduduk sini?” tanya Putih
“Iya, putri. Tapi aku masih belum memilih dengan siapa aku akan mengikut. Entah itu putri Merah, atau yang lainnya. Aku masih belum menemukan warnaku sendiri” jawab Kiran
“Kau tahu siapa aku kan?” tanya Putih “Maaf kedengarannya agak sombong”
“Tidak, kok. Maaf aku tidak tahu.” Balas Kiran dengan muka cemas
“Oh, tidak apa-apa. Aku putri Putih, penjaga ke-8. Salam kenal” senyum Putih sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman
“Ka..Kau putih yang dikenal dengan kedermawanannya itu? Yang dikenal dengan kelembutan,kebijasanaan, dan kepeduliaannya itu?” kaget Kiran
“Katanya tidak tahu? Kok bisa tahu. Iya itu aku” lembut Putih menjawab
“Kukira putri penjaga hanya ada 7. Kukira kau hanya sebuah dongeng. Aku suka dengan sosokmu yang cantik,bijak,peduli,dan dermawan. Kau juga tinggi,rambutmu bagus, sikap dan perilakumu juga. Aku sangat ingin bisa sepertimu. Aku selalu membaca ceritamu setiap malam” cerita Kiran
“Cerita? Cerita apa? Buku maksudmu?” bingung Putih