Sementara Diosa hanya nyengir tanda bahagia “Kalau aku tak bisa melenyapkannya, setidaknya aku bisa melenyapkan sesuatu yang berarti baginya”
“Kiran, kamu akan selalu menjadi sahabatku, tolong jangan tinggalkan aku... aku janji akan sering melakukan hal yang menyenangkan bersamamu...bangun!!”
“Grety! Ayo kita pergi!!!” teriak Diosa
Walaupun Guardvilled, sudah menang, masih saja Putih tidak terima bahwa sahabatnya kini telah tiada. Ia pergi menuju makam Kiran. Dan duduk disampingnya.
“Kiran, maafkan aku tidak bisa menjadi sahabat yang baik. Aku tahu semua kesukaanmu, kau suka bubur kan? Kau bilang kau suka mawar kan? Dan kau bilang kau ingin memiliki boneka putih yang besar dan bisa dipeluk. Aku membawanya untukmu...” sedih Putih sampai menangis
“Kiran, kau juga bilang ingin memakai gaun putih yang suci. Mungkin sekarang kau sudah memakainya disana. Aku yakin gaun yang kuberikan tidak akan seindah dengan gaun putih yang kenakan disana. Semoga kau hidu tenang ya? Aku akan berdoa selalu untukmu...” bilang Putih sambil memeluk nissan Kiran.
Terkadang sebuah jalinan harus terputus demi sebuah tujuan. Terkadang mengorbankan hal yang kita miliki harus diakhiri dengan kesedihan. Tapi, suatu pengorbanan akan dibalas dengan kesuksesan. –Delza Annora--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H