"Nenek senang. Akhirnya setelah dua tahun ini, kamu selalu melakukan hal yang baik dan benar, " Suara nenek yang sangat bahagia
"Adel senang nenek sudah tidak memarahi lagi Adel, apapun yang pernah Adel lakukan jika itu salah gakan pernah Adel lakukan lagi nek, " Entah mengapa itu terucap begitu saja.
Nenek melihatku dan tersenyum, dan menyuruhku untuk tidur, dan mengusap rambutku.
Malam itu hujan semakin deras dengan adanya tambahan petir dan lampu sambarannya, kamarku sangat hening saat itu telah terjadi tanpa ada yang menemani dikamar itu aku menatap langit langit kamar, dan mengucap dalam hati. Semua sudah berlalu itu semua tinggal kenangan. Dan aku mulai berjanji untuk melupakannya detik itu hari itu bahkan hujan pun menjadi saksi.
Saat aku terbangun pagi, dunia sangat begitu cerah, seakan-akan semua bahagia dengen keputusan ku. Aku sangat sangat senang aku yakin kebahagiaanku nanti akan datang disaat waktu yang tepat bahkan keluargaku pun sudah cukup membuatku bahagia.
Pagi itu aku akhirnya mengerti apa arti mengikhlaskan, bahkan mawar kan tumbuh diteharnya karang, jika kamu menghendakinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H