"Nda, Bapak memintaku untuk mengurus perceraianku. Senang banget rasanya."
"Alhamdulillah, Am. Kapan kamu akan mengurusnya?"
"Mungkin minggu depan, Nda. Aku masih ingin di rumah, menemani Bapak dan Ibu. Memang kenapa, kok tanya gitu?"
"Ndak pa-pa."
"Kok jawabnya gitu?"
"Lho, memang harus seperti apa?"
"Senang kek, atau apalah."
"Tentu aku senang, Am. Kamu segera bisa bebas dari lelaki itu. Soal hubungan batin kita, biarkan mengalir saja. Oke?"
"He...he..oke, Nda. Iya biarkan mengalir dalam banyak keindahan."
"Sip, Am."
"Sip, juga, Nda."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!