PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selama empat tahun masa jabatannya di Amerika Serikat (AS), Trump membuat langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk tindakan eksekutif imigrasi, seperti memberlakukan 472 perubahan administratif yang membongkar dan merekonstruksi banyak elemen dalam sistem imigrasi di AS. Perlindungan kemanusiaan sangat berkurang, perbatasan AS-Meksiko menjadi lebih tertutup, penegakan imigrasi tampak lebih acak dan imigrasi legal menjadi tidak terjangkau bagi banyak orang. Semua ini dicapai hampir secara eksklusif oleh cabang eksekutif dengan proklamasi presiden dan perintah eksekutif, panduan kebijakan departemen dan ratusan penyesuaian teknis kecil.
Prioritas awal kepemimpinan Trump setelah menjalankan kampanye presiden yang menawarkan kebijakan imigrasi yang tidak konvensional termasuk pembangunan tembok di sepanjang perbatasan selatan yang dibayar oleh Meksiko serta moratorium sementara Muslim yang memasuki AS. Dari pendukung maupun penentang Trump bertanya-tanya terkait kebijakan imigrasi apa yang akan ditangani terlebih dahulu.
Pada 21 November 2016, Trump merilis pesan video yang merangkum enam prioritas pemerintahannya dalam 100 hari pertama. Terkait kebijakan imigrasi, Trump mengatakan bahwa dirinya akan mengarahkan Department of Labor untuk menyelidiki semua penyalahgunaan program visa yang melemahkan pekerja Amerika. Trump secara terpisah menawarkan sepuluh tindakan kebijakan yang akan diambil untuk menangani reformasi imigrasi di situs resmi transisinya.
Kebijakan-kebijakan populis yang dibuat Trump dianggap mengancam keamanan dan stabilitas AS karena telah bertindak secara unilateral serta mengancam kerja sama dengan Eropa maupun dunia internasional. Seperti Perancis yang menyatakan persatuan Eropa menghadapi Trump dan mempertahankan nilai-nilai demokrasi. Negara-negara sekutu AS di Eropa khawatir jika Trump menutup untuk para pengungsi dan imigran maka mereka akan kembali menargetkan Eropa dan membebani perekonomian benua tersebut.
Menurutnya, imigran yang datang ke AS dan orang-orang yang mendukungnya dinilai sebagai pengganggu atau kelompok yang ke nantinya bisa atau mampu mengambil lapangan pekerjaan di AS, sehingga hal tersebut membuat bertambahnya jumlah pengangguran untuk penduduk asli AS. Dalam konteks ini, Trump beranggapan bahwa dengan sistem pengetatan keimigrasian maka akan membuat tingkat pengangguran menurun di AS. Kebijakan Trump ini juga sebagai respon atas kebijakan Presiden sebelumnya, Barack Obama yang menerima pengungsi sebanyak 12.000 orang asal Suriah pada tahun 2015 (Yuliantoro dkk., 2017: 200).
 Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam tulisan ini adalah 'Bagaimana kebijakan luar negeri AS terkait imigrasi di era kepemimpinan Donald Trump?'.
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari tulisan ini adalah agar dapat mengetahui kebijakan luar negeri Amerika Serikat terkait imigrasi di era kepemimpinan Donald Trump.
Â
Kerangka Teori