Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mengejar Jodoh Juleha (10)

16 Mei 2024   17:33 Diperbarui: 16 Mei 2024   17:37 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Dari mana, Bu?" sapa seorang gadis yang menyunggi buah nangka.

Emak mengeratkan pegangannya ke pinggang Juleha. Dia terus komat-kamit merapalkan mantra keselamatan yang diajarkan oleh Mbah Mintardi. Sementara, Juleha terus berdzikir meski tubuhnya gemeteran.

"Sungai depan sana banjir, Mbak! Putar balik saja!" teriak salah seorang anak yang menuntun kambing.

"Jembatan di ujung kampung roboh, Bu. Lewat sini saja biar cepat sampai ke kampung sebelah sebelum surup."

Suara adzan melegakan hati Juleha karena pertanda sudah bebas dari rayuan demit. Dia melihat wajah emak yang pasi dari kaca spion. 

"Ngapain berhenti, Ha? Keburu malem, tau!"

"Kalau bapak tanya nanti mau jawab apa?"

" I--ya ... bilang aja dari rumah teman emak, anaknya sunatan."

"Demen banget boong sih, Mak. Nih bisa jadi salah satu penyebab jodohku seret loh. Mana pakai acara ke dukun, ninggalin salat lagi!"

Emak akan melayangkan protes, tetapi Juleha melenggang ke arah masjid. Gadis itu menyesal sejadi-jadinya karena turut ke jalan yang sesat. Tanpa memberi tahu emak, dia membuang jimat ke tempat sampah di depan masjid lalu segera menunaikan ibadah salat magrib. Selama perjalanan menuju rumah, dia menjaga jarak untuk tidak banyak bicara dengan emak.

"Dari mana kalian?" tanya bapak penuh selidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun