Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mengejar Jodoh Juleha (10)

16 Mei 2024   17:33 Diperbarui: 16 Mei 2024   17:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Tanya saja emak, Pak."

"A--anu da--dari rumahnya Mbak Arum. Itu loh sunatan anak ragilnya, Bang."

Bapak menatap emak yang salah tingkah, sementara Juleha asyik berbaring di kursi tamu.

"Kalau boong mikir dulu biar nggak gampang ketauan!"

"Maksudnya apa, Bang? Beneran kita dari sono."

"Tadi Arum sekeluarga datang kemari nyariin kamu. Mereka juga baru pulang setelah salat magrib, Nah."

Tawa keras keluar dari bibir Juleha yang sejak tadi manyun. Dia bahagia kalau kebohongan emaknya gagal total. Kemudian, dia menceritakan seluruh kejadian dari awal hingga akhir kepada bapak. Alhasil, emak pun dimarahi habis-habisan oleh bapak.

"Kalau kamu nggak ingin dilaknat Gusti Allah segera bertaubat nasuhah, Nah. Kamu ingin mati sebagai musyrik, ha?"

"Ti--tidak, Bang."

"Jodoh, mati, rejeki semua sudah ada aturannya. Kurangin ngrumpi biar nggak gampang panas ati, tau!"

*Bersambung*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun