"Mlm jg. Siapa y?" balasku.Â
Tanda dua centang warna hitam. Beberapa detik belum juga berubah jadi biru. Aku tak ambil pusing, lantas aku ambil beberapa potong kentang goreng yang ada di hadapanku.Â
"Ms yudha. Ini farid, adikx mb riri yg di clcap."
"O ya Farid. Ad apa y?"Â
Lagi-lagi, lama sekali centang birunya muncul.Â
"Ms yudha. Mb riri lg d rmh skit. Ms yudha bs dtg ke cilacap?"
"Riri sakit ap? Ok aku ksana. Sharloc ya."Â
Aku buru-buru menuju kasir dan membayar pesanan. Lalu keluar meninggalkan tempat itu.Â
***
Jam sebelas siang aku tiba di Cilacap, langsung menuju rumah Riri. Pagi tadi Farid memberitahuku, Riri sudah tiada.Â
Riri mengalami kecelakaan kemarin siang, dan dibawa ke rumah sakit. Setelah beberapa jam koma, Riri menghembuskan nafas terakhir jam 8.12 pagi ini.Â
Aku tiba satu jam sebelum pemberangkatan jenazah ke pemakaman. Sambil didampingi Farid di sampingku, aku masih sempat melihat Riri untuk terakhir kali.Â
Wajahnya begitu cantik, tak terlihat ketomboyannya sama sekali. Ada beberapa lebam yang masih terlihat di dahi dan dagunya.Â