Pria berbaju putih itu mengangguk, lalu bergerak menuju ke arah dua remaja yang sedang perform.Â
"O ya, Yud. Ini materi buat tugas presentasi kuliah minggu depan. Sudah aku buat, nanti tinggal kamu tambahin aja kalau ada yang kurang."Â
Riri menyodorkan laptopnya kepadaku. Aku mulai memeriksa 20 slide powerpoint itu. Aku baca kalimat demi kalimat, slide demi slide.Â
Sebuah tembang lawas tahun 90-an milik Glenn Fredly terdengar. Terpesona ku pada pandangan pertama, dan tak kuasa menahan rinduku.Â
" Sudah Ok slide presentasinya, Ri. Tinggal tambahin aja teori-teori yang dipakai di bagian footnote," kataku.
"Ok, ok. Sudah cukup kayak gini aja, ya?"
"Ini udah lebih dari cukup. Kalo boleh usul, warna backgroundnya diubah saja."
"Emangnya kenapa?"
"Pink terlalu feminine sih. Biru saja yang netral. Lagi pula kamu tomboy kayak gitu kok seleranya warna pink," kataku sambil setengah bercanda.
"Ya biarin aja, suka-suka gue lah. Ya udah, besok aku tambahin footnote-nya."Â
Laptop dimatikan. Lalu pemiliknya yang tomboy itu memasukkannya ke dalam tas.Â
Kami masih berbincang malam itu. Tentang apa saja, mulai dari kuliah, kampus, sepakbola, sampai film Korea.Â
Di ujung sana, si duo masih setia menemani pengunjung kafe. Lagu-lagu dengan beat pelan mengisi atmosfer ruangan.Â
Biarkanlah kurasakan
Hangatnya sentuhan kasihmu
Bawa daku penuhiku
Berilah diriku kasih putih
Di hatiku
***
Kampus lagi libur semester. Sudah tiga hari ini aku rebahan saja di kamar, malas-malasan. Main hp, baca medsos, lalu tidur. Keluar kamar hanya untuk makan dan mandi saja. Begitu terus setiap hari.Â