Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Balik Misteri Mafia Minyak Goreng yang Dijanjikan Mendag Muhammad Lutfi

25 Maret 2022   22:55 Diperbarui: 25 Maret 2022   23:01 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Perdagangan M Lutfi  (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp

Demikian pula dengan tudingan Muhammad Lutfi bahwa ada pengusaha yang melakukan penyelundupan minyak goreng DMO ke luar negeri. Dibantah oleh Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, selama ia berkecimbung di industri minyak goreng, penyeludupan tidak pernah terjadi.

Dia menjelaskan, sistem pengawasan bea cukai sudah sangat ketat sehingga kebocoran minyak DMO untuk pasar dalam negeri tidak mungkin dapat diekspor secara ilegal.

Sahat juga mengaku, para produsen sekaligus eksportir CPO, sempat kebingungan untuk mencari saluran pemasaran sawit untuk memenuhi kewajiban DMO. Sebab dia bilang, mayoritas industri minyak goreng tidak terhubung dengan produsen CPO di level hulu. 

Jadi sesungguhnya semua tudingan Menteri perdagangan Muhammad Lutfi tersebut sudah dibantah oleh pihak-pihak yang berkompeten.

Bantahan-bantahan tersebut berkorelasi dengan pernyataan dari pihak Satgas Pangan Polri maupun Mabes Polri bahwa sampai saat ini mereka belum menemukan bukti yang cukup bahwa benar ada mafia minyak goreng yang melakukan penimbunan dan penyelundupan.

Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika sebelumnya mengungkapkan, kelangkaan minyak goreng di dalam negeri beberapa waktu terakhir lebih disebabkan oleh terhambatnya distribusi karena pelaku usaha mengurangi produksi dan distribusi. 

Dari uraian tersebut di atas, tampaknya klaim Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di Komisi VI DPR, pada 17 Maret lalu bahwa ia telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisan dan dari situ ia telah telah mengantongi beberapa nama terduga mafia minyak goreng yang segera akan diumumkan kepolisian tidak sesuai dengan fakta.

Diduga saat itu ia sedang semakin bingung dan juga panik harus berbuat apa untuk mengatasi masalah minyak goreng itu. Sampai-sampai sempat dua kali ia mangkir saat dipanggil Komisi VI DPR untuk dimintai keterangannya. Ia sempat diancam akan dipanggil paksa oleh Komisi VI DPR.

Saat menghadiri dengar pendapat dengan Komisi VI. Ia pun dimarah-marah oleh anggota DPR. Yang menuduhnya tidak pro rakyat. Hanya menyengsarakan rakyat, dan seterusnya. Di bawah tekanan seperti itulah yang mungkin saja memaksa Mendag Lutfi "mencari selamat" dengan mengaku bahwa ia bersama polisi sudah mengantongi calon tersangka mafia minyak goreng itu. Supaya anggota DPR stop menyalahkan dia terus.

Wakil Ketua DPR dari Partai Nasdem yang juga berlatar belakang pengusaha besar Rachmat Gobel juga menolak tudingan ada mafia minyak goreng di balik kelangkaan dan mahalnya minyak goreng. Dia bilang, di Indonesia tidak ada mafia minyak goreng. Penyebab kelangkaan minyak goreng adalah kebijakan pemerintah yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun