Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Perjalanan

29 Oktober 2018   18:55 Diperbarui: 29 Oktober 2018   19:29 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lifestyle.okezone.com

"Saya memilih, Kevin yang pergi terlebih dahulu... kemudian Prita, selanjutnya Kanaya dan Anggi" saya memberi keputusan.

"tidak... tidak mungkin" Anggi mengambil alih pembicaraan "menurut perhitungan saya, mobil akan sampai disini dalam waktu dua jam, kalau saya yang terakhir diangkut motor jelek itu sama saja saya menunggu mobil yang akan datang... saya tidak mau"

"lagi pula, apa anak kecil ini bisa hidup sendiri selama tiga puluh menit kedepan?" kata Anggi lagi.

Anggi tidak salah, artinya saya harus memperhitungkan keadaan dengan lebih cermat. Tapi Kevin bisa saja menjadi panic sewaktu -- waktu dan berakibat fatal. Begitu pula Her, yang baru saja menyisip ke pikiran saya setelah melihat wajahnya mulai pucat.

"Biarkan bapak itu duluan, tampaknya dia lebih membutuhkan suasana yang tenang" kata Lukman pada akhirnya "Kevin, selama masih ada saya dan ibunya, semua masih terkendali"

Anggi dan Kanaya terpaksa setuju, khawatir kalau -- kalau justru Her yang badannya sebenarnya lebih besar dairapada kami semua itu justru mengalami serangan jantung dadakan setelah saya ceritakan keadaannya.

Kanaya mulai sibuk menyalakan senter lewat telepon genggamnya. Anggi mondar -- mandir mengatasi kepanikannya. Sedangkan Prita mencari alternative lain untuk menyelamatkan Kevin lewat ponselnya yang terhubung ke Internet. Fred... belum juga kembali.

Pukul 18.00, hari menjadi gelap. Kami memutuskan menunggu bantuan didalam bus, menghindari serangan binatang buas yang kapan saja bisa terjadi. Dan saya, harus mulai mencari Fred.

"Bagaimana dengan Fred" kata Lukman

"Tidak bisa dihubungi" jawab saya

"Hpnya jatuh waktu didalam hutan tadi" Kanaya menjawab seenaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun