"siapa yang pertama" katanya tanpa basa -- basi. Saya jelas belum siap dengan pertanyaan itu.
Membiarkan Kevin menjadi yang pertama, bisa jadi berdampak buruk. Saya khawatir diperkampungan yang sebenarnya jaraknya hanya sepuluh menit perjalanan tidak ada yang paham cara menangani ashma yang dideritanya.
Saya melihat Prita yang mencoba membongkar isi tas Fred.
"Hey... apa yang anda lakukan?" Kata saya protes
"Dia belum kembali, dia pasti membawa persediaan obat untuk keadaan seperti ini" Prita membela diri
"Kamu..."
"Obatnya ketinggalan di penginapan" Lanjut Prita sebelum Lukman selesai berbicara.
Kanaya dan Anggi hanya terdiam, Her berdiri membelakangi bus penuh penyesalan. Sejenak Prita tampaknya mendapatkan apa yang dia butuhkan, dan memberikannya kepada Kevin.
"Biar kamu duluan yang ke perkampungan, ibu menyusul" Prita berharap sambil menatap kepada saya.
"tidak ... tidak... saya tidak mau terjebak dalam gelap, bu Prita tidak bisa memutuskan sendiri" Kanaya merasa lebih berhak menjadi yang pertama.
"tunggu... saya belum ngetwit sejak seharian, belum update instagram dan facebook... kalau orang -- orang yang mengenal saya berpikir saya mati bagaimana? Saya yang seharusnya lebih dulu sampai disana" Kali ini giliran Anggi yang protes.