Waktu menunjukkan jam 00.17, aku tersadar dari kompleksnya kejujuran. matinya masa depan, nestapanya harapan dan segala kesia-siaan hidup dan putus asa, diakhiri oleh air mata, gambar silet di atas urat nadi dan The Adams yang mulain memainkan "Timur";
"Masa depan kadang menakutkan
Penuh dengan ketidakpastian
Lebih mudah jika tidak dipikirkan
Kita bisa membuat rencana
Untuk sekian tahun ke depan
Tapi percuma jik....."
Sialnya tiba-tiba ponsel berdering. Notifikasi panggilan memaksa The Adams urung untuk melanjutkan Timur. Aku gerutu dan memaki siapa orang dibalik telepon di waktu dini hari seperti ini.
Segera kemudian aku beranjak mengambil ponsel dengan air mata yang tak ku usap. Ku jawab panggilan tiba-tiba itu.
"Belum tid..." Suara seorang disaluran telepon mencoba bertanya dengan lembut.
"Rin, aku ingin bunuh diri bersama di Golden Gate Bridge, San Francisco. Kita menggantung diri di jembatan, setelah sebelumnya memaki Amerika yang jahat dan kejam. Kau berdandan serupa Harley Quinn dan aku akan mengecat wajah seperti Joker, tak lupa juga memakai Tuxedo. Kau mau kan?" Aku menyela dengan parau dan nafas yang terengah.
"Anjing, kau gila ya!" jawabnya marah sekaligus heran.
Di kamar yang asing, 17 Oktober 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI