Saya tak ingin kehilangan lagi orang yang saya sayangi, orang yang saya cintai.
Rayhima sepertinya sudah mulai putus asa meyakinkan sang suami untuk ikut pindah ke Singapura. Sejak beberapa bulan terakhir, ia memang sudah tidak lagi berniat tinggal di pulau berbentuk kalajengking tersebut. Menurutnya, sudah cukup banyak orang-orang yang ia cintai menjadi korban. Sehingga, ia tidak lagi ingin tinggal ditengah hamparan lahan kosong tanpa fasilitas apapun.
Sudah cukup orangtua saya dan anak sulung kita yang menjadi korban. Bang, disini tidak ada rumah sakit, tidak ada kendaraan. Saya tidak mau mengorbankan dua anak kita yang lain. Saya takut salah satu dari kita kembali terkena malaria. Ayo kita pindah, Bang, mencari kehidupan di negeri orang.
Namun Rayhima tidak juga mampu meyakinkan sang suami. Lelaki itu tetap kukuh dengan pendiriannya. Saat Rayhima mengepak pakaian dan beberapa benda yang sekiranya diperlukan di Singapura ke dalam tas besar berwarna merah bata, sang suami hanya berdiri mematung. Lelaki itu tidak mencegah, tidak juga membantu.
Untuk apa tinggal di wilayah terpencil seperti ini? Kerabat kita sudah banyak yang pindah. Mumpung ada kesempatan, mengapa tidak kita manfaatkan untuk mencari kehidupan yang lebih baik?
Lelaki itu tetap diam. Tak ada kata yang ia ucapkan. Ia hanya memandangi sang istri yang membabi buta memasukan beragam barang ke dalam travelling bag berwarna merah bata.
Jalanan itu masih tanah merah, Bang. Tidak ada listrik, tidak ada air. Abang tak ingin ya menikmati air olahan, air bersih yang memang khusus untuk mandi dan minum? Bukan air hujan?
Lelaki itu masih tetap diam.
Kesal dengan sang suami yang tetap ingin bertahan di Batam, Rayhima nekat berangkat ke Singapura tanpa didampingi si belahan hati. Ia hanya membawa satu dari dua anaknya yang masih hidup. Ia masih ingat, saat itu – saat langit mulai berubah menjadi jingga, ia memutuskan melayari Selat Malaka, menuju Negeri Singa.
***
“Welcome to Batam, Grandma,”ucap sang cucu saat mereka sudah melewati imigrasi Pelabuhan Internasional Batamcentre.