Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Garam dalam Tikam dan Kelam (Sebuah Cerpen)

23 Maret 2021   08:10 Diperbarui: 23 Maret 2021   08:25 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"DIAM," Pak Yanti membentak Pardo. Pardo yang terkejut memaksa dirinya untuk diam. Pelan-pelan dia menghapus air matanya.

"PARDO, DENGAR KAN DULU AKU. KAU KENAPA NANGIS?" suara Pak Pardo masih keras. Raut wajah memohon dan marah bercampur di wajahnya. Suara pria dewasa batak memang tak akan terkalahkan ketika marah.

Pardo masih diam. Tak berani menjawab bapaknya yang sudah naik pitam itu.

"PARDO, DENGARNYA KAU?" ucap Pak Yanti lebih keras. Tapi Pardo tetap diam.

"PARDO, LIAT AKU," dengan takut, Pardo memandang mata kejam bapaknya.

"Pardo, dengar dulu Bapak." Suara Pak Yanti sudah melemah. Tak sanggup rasanya ia melihat anak bungsunya itu menangis sepanjang masa. Namun Pardo tetap menangis

"PARDO," suara pak Yanti kembali keras. Permintannya tak dipedulikan Pardo

"KAU ITU COWOK ATAU CEWEK PARDO? KOK NANGIS KAU? KAU ITU LAKI-LAKI PARDO, NGGA PANTAS KALAU KAU NANGIS, NGGAK MALU KAU? Pak Yanti marah besar. Beberapa kali Pak Yanti menunjuk-nunjuk Pardo. Pardo tak berdaya lagi

"KALAU KEK KAU ORANG BATAK INI, HANCUR LAH KITA. NGGAK AKAN LAKU ORANG KEK KAU. KAU LAKI-LAKI TAPI NGGAK TAHU BERTUKANG, ITU BUKAN LAKI-LAKI NAMANYA." Kata-kata yang dikeluarkan Pak Yanti semakin keras dan kasar. Emosinya tak terkendali lagi.

"PARDO, DIAM!!!" Pak Yanti terus membentak. Namun Pardo tetap dalam isakannya yang pelan

"KAU ITU LAKI-LAKI PARDO. NANTI KAU JADI BAPAK JUGA. KALAU KAU NGGAK BETINGKAH KAYAK LAKI-LAKI, NANTI ANAK ISTRIMU MAKAN APA?" marah Pak Yanti belum reda, begitu juga dengan isakan Pardo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun