Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Garam dalam Tikam dan Kelam (Sebuah Cerpen)

23 Maret 2021   08:10 Diperbarui: 23 Maret 2021   08:25 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pardo, sini dulu bang, bantu dulu bapak"

Pardo yang saat itu sedang sibuk mencabut rumput di depan rumah, terpaksa mendengarkan bapaknya.

"Ambilkan dulu martil itu,!" suruh bapaknya.

Pardo diam, dia tak tahu bentuk martil itu bagaimana.

"Itu, yang dilantai," pak Yanti menunjuk barang itu. Pardo mengerti, ia pun membatu bapaknya.

Hari itu, pak Yanti berhasil, anaknya sudah mulai kenal masalah pertukangan. Pardo tidak suka, tapi ia terpaksa karena bapaknya menyuruhnya. Ia lebih senang menjahit dari pada bermain dengan palu. Lebih menyukai benang dari pada gergaji dan paku.

Hari ke hari, pak Yanti mulai sering mengajak Pardo melakukan  hal-hal yang dikerjakan pria batak pada umumnya. Tidak jarang ia mengajak Pardo ke ladang, memaksa untuk bekerja supaya bisa menjadi pria batak sesungguhnya.

Tapi, Pardo tak tahan. Ia tersiksa memendam semua paksaan yang ada di pikirannya. Ia memberontak. Hingga pada suatu hari

"Pardo, sini dulu kau, bantu dulu bapak" pak yanto berteriak dari samping rumah.

Pardo yang pada saat itu sedang melipat baju, segera menuju bapaknya dengan sedikit marah.

"Apa sih pak? Bapak nggak bisa sendiri?" ucap Pardo lantang tak sopan. Paksaan yang selama ini tinggal di tubuhnya kini meluap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun