"Aha! Kita namai Benang Peri saja?" usul Wharton lagi. "Anak-anak pasti tertarik membeli penganan dari peri. Peri baik hati selalu memberikan sesuatu yang manis. Benang dari peri akan dipintal oleh anak-anak menjadi selubung kebaikan. Kau setuju?"
"Wow, baik! Aku segera menuliskannya di papan. Kita akan menjual Benang Peri, kawan!"
Akhirnya, Benang Peri laku terjual. Morrison dan Wharton pun bahagia.
Catatan penulis: terinspirasi dari sejarah arumanis (fairy floss)
Tema: Kembang Api
Judul: "Nasib Penjual Kembang Api"
Bersahut-sahutan bunyi letusan kembang api. Berpendar-pendar kemilau warna kembang api. Langit malam tak lagi kelam. Tak ada keheningan. Malam ini pergantian tahun yang selalu meriah di kota kita.Kau dan aku duduk di hamparan pasir pantai, menatap langit tak berbatas. Bagaikan cintaku padamu, tak pernah habis. Tapi, maaf, karena itu kamu sekarang berada di sisiku. Tubuhmu terasa dingin sekali.
Kenapa kau pilih jalan itu, sayang? Terlalu mudah kau berputus asa. Apakah nasibku yang kau sesali? Penjual kembang api? Sedangkan kau putri dari saudagar besar? Cintamu membutakan. Cintaku juga membutakan.
Tubuhmu beku, biar kupanaskan ya, sayang. Biar kusulut kembang api yang melilit tubuhku. Kumeriahkan tahun baru bersamamu, lalu kita terbang ke langit.
Tema: Karusel (Komidi Putar)
Judul: "Kuda Poni Putih"
"Mom, aku suka sekali naik kuda poni putih tadi."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!