Mohon tunggu...
Helvira Hasan
Helvira Hasan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perempuan Biasa!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

111 Kata di Januari Emosi

31 Januari 2011   05:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekarang, aku mencari anakku, untuk kuselamatkan.


Tema: Maze (Labirin)

Judul: "Tersesat"

Benda asing itu masuk ke dalam aliran darahku. Ini suntikan pertama. Jejak pertama telah tertancap di kulitku. Sejenak kurasakan ketenangan yang kian menghanyutkan.

Bagaikan aku masuk ke dalam labirin. Pintu masuk telah kubuka. Dengan berjalan-jalan di dalamnya kupikir akan menikmati tiap percabangan yang kulalui yang entah mana akhirnya. Yang kulalui hanya untuk kesenangan berlari-lari di dalamnya tanpa peduli mana pintu keluarnya.

Lalu, aku kelelahan. Aku ingin bergerak lagi, tapi tak berdaya. Tentu aku tak ingin terperangkap di dalamnya. Hanya saja aku tak punya tenaga. Demikianlah hingga tiap suntikan terus 'menutrisiku' agar aku terus menikmati labirin ini. Ya, aku terus berputar-putar di dalamnya.

Dan tak pernah kutemukan jalan ke luar. Aku tersesat.


Tema: Anak yang Tersesat di Karnaval

Judul: "Sometimes, Just Take It Easy!"

"Mom, where are you?"

"Mom..." he screamed loudly. "Mooommm... Don't leave me!" He started crying.

"What's up, kid?" A man with beard who stood in front of carousel asked that boy. "I missed my mom," he answered.

"Oh, sit here! Your mom will find you, soon," a man said wisely while moving a chair closer to the boy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun