Mohon tunggu...
Helvira Hasan
Helvira Hasan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perempuan Biasa!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

111 Kata di Januari Emosi

31 Januari 2011   05:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Oh ya? Kenapa, nak?"

"Aku berkenalan dengan teman baru. Ia naik kuda poni hitam yang berdampingan dengan kuda poni putihku."

"Siapa namanya?"

Anak itu terdiam. Ia lupa bertanya nama. Ketika kuda-kuda berlari, mereka berdua hanya tertawa lepas, saling menyatakan kegemaran mereka menunggang kuda-kuda carousel. Menjelang perhentian, anak itu diajak untuk menunggang kuda esok hari, di waktu yang sama. Ia dijanjikan hadiah oleh teman barunya.

"Besok antar aku ke sini lagi, ya, mom."

Perempuan itu tersentak, dengan siapakah anaknya berkenalan? Taman bermain sedang sepi. Sebagai pendatang baru di kota itu, ia akhirnya percaya, penunggu carousel selalu mengganggu anak yang menaiki kuda poni putih.


Tema: Kostum

Judul: "Spiderman, Selamatkan!"

Tak usah heran. Biarkan saja aku kenakan kostum Spiderman ini.

Bermula dari kebakaran apartemen tempat kami tinggal. Api merambat cepat menghanguskan plafon, dinding, lantai. Para penghuni segera berhamburan. Sirine mobil pemadam kebakaran pun terdengar nyaring. Petugas pemadam bersiap mengulurkan selang-selang.

Saat itu, aku tertidur lelap. Asap pekat sudah menyelubungi kami. Tapi, tak kusangka anak lelakiku satu-satunya itu sudah merapat ke jendela. Ia memandang ke luar dengan tenang sambil terbatuk. Api besar menghalangiku untuk menariknya. Tiba-tiba, aku jatuh pingsan. Seingatku, tertimpa balok besar.

Esoknya, kudapat kabar. Anakku tak terselamatkan. Ia bahkan tak mau diselamatkan. Ia bersikeras menanti Spiderman merayap di pencakar langit Manhattan untuk menyelamatkan dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun