Mohon tunggu...
Citra Autisimo
Citra Autisimo Mohon Tunggu... Buruh - Naluri tidak pernah salah, karenanya aku tidak boleh selalu benar.

Selesailah dahulu dengan dirimu sendiri, lalu selesaikan perziarahanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengukuhkan Nirwana (Part 1)

30 September 2017   00:38 Diperbarui: 30 September 2017   00:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab tak ku terima kata-kata manismu selain tentang keraguan.  

Kamu menyesali semuanya?  

Sepertinya gairah telah ditepis hilang oleh bimbang.  

Ketetapanmu sebagai dara,  pesona,  anggun,  dan segala rindu telah dilahap terpikat keinginanmu.

Sesalilah...,  bila telah tertukar kenyataan dengan birunya impian tanpa makna.  

Meski harum jiwaku,  tak lagi mungkin asamu ku gapai.  

Aku mengerti dan merasakan gejolak jiwamu.  

Bila semudah itu semua ini berlalu,  artinya tak akan pernah ada pagi atau senja kenikmatan buai kasmaran kita bersama.

#citra_autisimo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun