Mohon tunggu...
Citra Autisimo
Citra Autisimo Mohon Tunggu... Buruh - Naluri tidak pernah salah, karenanya aku tidak boleh selalu benar.

Selesailah dahulu dengan dirimu sendiri, lalu selesaikan perziarahanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengukuhkan Nirwana (Part 1)

30 September 2017   00:38 Diperbarui: 30 September 2017   00:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah diujarkan kepadaku,  dan diajarkan kepadaku melalui tumpukan kepahitan.  

Semauku saja,  aku bisa menjadi apa pun.  

Pantang bagi lidah ini sampai terucap kata tidak mungkin.  

Sebab dunia ini selalu punya cara konyol membuktikan bahwa aku bersalah.  

Dialah ekor.

Sampailah pada suatu ketika di mana aku  diuji.  

Jangan kamu uji cintamu kepada yang lain,  wahai pecinta.  

Jangan pula kekasih menguji cintanya sendiri,  wahai cintamu.  

Aku dan sisa-sisa milikku yang ada padaku jauh lebih berharga.  

Terlebih bila refleksi adalah nilai ketertarikan yang kamu cari,  tersendiri dari siapa-siapa.  

Ketetapan adalah ketetapan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun