Mohon tunggu...
Citra Autisimo
Citra Autisimo Mohon Tunggu... Buruh - Naluri tidak pernah salah, karenanya aku tidak boleh selalu benar.

Selesailah dahulu dengan dirimu sendiri, lalu selesaikan perziarahanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengukuhkan Nirwana (Part 1)

30 September 2017   00:38 Diperbarui: 30 September 2017   00:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada lawan waktu dan ajal.  

Di kepalaku mereka bergelar maut.  

Keputusan yang tepat ku rasa.  

Semenjak liarnya pikiran dan keruhnya batin ku hantam dengan kehancuran besar,  berangsur-angsurlah keajaiban pun datang.

Aku bukan ahlinya menghapus ingatan dan kenangan.  

Tapi menghapus sesuatu yang tidak penting dari hidupku adalah hal mudah.  

Ajaib namun sungguh sarkas.  

Fokus kedua mataku akan membesar,  apa lagi kepada hidup tempat aku bercermin.  

Pikiranku mampu mewajarkan sudut-sudut pandang yang menjauhi kata lumrah.  

Dia sang kepala.

Hatiku dan segenap isinya mampu meredam keinginan tubuhku yang ada sekarang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun