Mohon tunggu...
Citra Autisimo
Citra Autisimo Mohon Tunggu... Buruh - Naluri tidak pernah salah, karenanya aku tidak boleh selalu benar.

Selesailah dahulu dengan dirimu sendiri, lalu selesaikan perziarahanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengukuhkan Nirwana (Part 1)

30 September 2017   00:38 Diperbarui: 30 September 2017   00:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan tegas ku katakan ini kepadamu,  agar kamu berkecukupan tentang ambisimu itu.  

Sebelum semua jadi terlampau jauh.

Hujan tahu kapan saatnya ia berhenti.  

Tangis tanah akan selalu kering,  tangisan langit akan selalu sejenak.  

Aku dihimpit keduanya sebab aku terus melayang-layang.  

Sosok yang sepertinya tidak pernah benar-benar ada dalam duniamu.  

Aku bukan binatang yang kepala dan ekornya dapat kamu satukan dengan ujianmu itu.

Sudahlah....

Terlalu tua dan dewasa bahasamu tentang jiwa.  

Istirahatlah....

Sadari batukmu itu,  bungkukmu,  segala angguk-angguk palsu itu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun