ditemukan bahwa ternyata Probabilitas t-hitung variabel e-money yang lebih kecil dari tingkat signifikansi alfa 0.05 menunjukkan bahwa variabel e-money berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi.
Dalam jangka pendek, variabel BI rate mempunyai berpengaruh signifikan terhadap variabel laju inflasi. Begitupun dalam Jangka panjang, BI rate berpengaruh signifikan terhadap variabel laju inflasi. BI Rate berpengaruh signifikan terhadap inflasi tersebut menunjukkan bahwa kebijakan moneter melalui BI Rate olehÂ
Bank Indonesia mampu mengendalikan laju inflasi dan sesuai dengan target inflasi yang akan dicapai. Pada teori yang Klasik dijelaskan bahwa suku bunga merupakan fungsi dari tabungan. Semakin tinggi suku bunga maka keinginan untuk menabung akan tinggi. Keinginan menabung yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi masyarakat.Â
Sehingga pada akhirnya laju inflasi juga akan ikut menurun. Singkatnya, jikalau tingkat suku bunga yang tinggi akan menurunkan inflasi dikarenakan masyarakat langsung menyimpan uang mereka dalam bank-bank umum dan mendapatkan bunga dari tabungan sehingga JUB berkurang dan inflasi ikut turun. Hasil yang diperoleh pada penelitianÂ
ini sama dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa suku bunga BI Rate berpengaruh negatif terhadap tingkat Inflasi di Indonesia. Dimana hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Keynes dan bertentangan dengan persamaan fisher yang menyatakan bahwa kenaikan 1 persen dalam inflasi menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat bunga nominal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI