0.3464
Normalitas
Shapiro-Wilk
-
0.30239
Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson yang dapat dideteksi dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika dW, dL, atau dW > 4-dL, maka H0 ditolak, berarti ada autokorelasi positif maupun negatif. 2) Jika dU < dW < 4-dU, maka H0 diterima, berarti tidak ada autokorelasi. 3) Jika dU < dU atau 4-dU < 4-dL, maka tidak ada kesimpulan. Melihat hasil output pada pengujian diperoleh nilai Durbin-Watson d-statistic (4,7)Â
sebesar 2.588424 dengan tingkat signifikan 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi antar residual pada model regresi. Pada pengujian uji multikolinearitas dapat dilihat nilai VIF dari ketiga variabel bebasnya adalah 7.13; 1.73; dan 7.20 dimana ketiganya tidak ada yang lebih besar dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada ketiga variabel bebas tersebut.
Uji heteroskedasitas dengan uji glejser breusch-pagan dapat diketahui bahwa probabilitas chi-square sebesar 0.89 dan prob>chi2 sebesar 0.3464 lebih besar dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu alfa 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari heteroskedastisitas denganÂ
kata lain bahwa model regresi memiliki varian residual tetap (homoskedastisitas). Kemudian, pengujian normalitas variabel dengan metode Shapiro-wilk dapat dilihat prob>z masing-masing variabel adalah 0.69424; 0.13684; dan 0.99210 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat dinyatakan variabel bebasnya berdistribusi normal.
Pembahasan