Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Aku Pamit

10 Juni 2020   23:33 Diperbarui: 11 Juni 2020   16:20 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by pixabay.com

Kau tahu, setiap dia menatapku ada perasaan yang tak biasa. Dia bisa membuatku tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak.

Ang menghentian bacaanya, marah dan cemburu dia tujukan pada Bram. Menarik nafas dan dia lanjutkan kembali.

Setiap hari banyak rindu yang aku tunggu untuk bertemu. Tatapan matanya yang tajam tak bisa aku lepas begitu saja. 

 Diary, besok bantu aku untuk sampaikan perasaanku ya!

09 Juni 2020.

 Dear Diary,

Hmmm setahun sudah aku melupakanmu. Kau tahu banyak cerita yang terlewatkan olehmu.

Maaf ya, aku mengingatmu kalau sedang sedih saja.

 Siang ini ada berita yang tidak mengenakkan. Kau tahu, rupanya dia tidak sendiri. Mike bilang, dia akan mengakhiri sendirinya sebentar lagi.

Sudah terlalu banyak hari yang dia berikan padaku, semuanya indah. Dia berhasil mengembalikan kehidupanku, dia berhasil membuatku bangkit dari keterpurukanku bahkan dia sudah membuatku menjadi manusia utuh.

 Kalau saja kehadirannya untuk membuatku bertambah sakit, untuk apa dia ada dan untuk apa aku ada?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun