Bruder Frank mengabari dikku yang duduk di kelas ekonomi dan mereka berdua sibuk mengurus keadanku.
Sepertinya, mereka berbicara dengan petuas pesawat bahkan yang aku lihat Bruder Fank berbicara denagn seorang pilot, sampai mereka sibuk mempersiapkan aku untuk segera dibawa ke ruamh sakit lokal di Taiwan, yang terdekat denagn bandara.
Bruder Frank dan adikku terlihat sedikt panic!
Aku sendiri, tidak merasakan apapun dengan pendarahan ku itu. Entah apakah karena tubuh kananku yang lumpuh, sehingga aku seakan separuh tubuh tidak merasakannya, tatu memang pendarahan iitu "tidak berarti apa2" ......
Tetapi yang jelas, jika ada pendarahan artinya ada yang salah dalam tubuhku.
Apakah yang salah adalah kantong kemihku, atau lambungku? Karena, tetesan darah itu datang setetes demi setetes dari kantong kateter. Berarti darah itu berasal dari kandung kemihku, bukan?
Karena aku tidak merasakan sakit apapun, dan aku tidak melihat kantong kateterku karena Bruder Frank menyembunyikan dariku, supaya aku tidak stress, katanya.
Dan, aku tetap merasa baik2 saja. Tidak kuran apapun, sementara adikku dan Bruder Frank, semakin panic karena darah segar merah semakin hitam denagn tetesan2 darah yang terus mengucur  ke kantong kateterku .....
Pesawat kami siap mendarat, dan aku sudah dipersiapkan untuk keluar langsung lewat lift khusus dan bersiap untuk masuk ke ambulance, yang sudah dipersiapan semuanya, untuk dibawa langsung ke rumah sakit lokal terdekat dari bandara.
Aku hanya tenang2 saja, karena toh aku tidak bisa berbuat apa2, selain tenang, menunggu, dan berdoa saja, terserah Tuhan akan ada apa dengan ku .....
Barang2 kami juga langsung bisa disiapkan untuk dibawa ke rumah sakit, bersama dengan kami, dan semuanya berjaan dengan baik.Kami panic dalam ambulance, menuju rumah sakit terdekat di Taiwan .....