Adikku pun, bersiap pulang dan membeli beberapa barang2 yang diminta oleh keluarganya di Bali. Dia menjadi sering keluar malam sebelum pulang ke hotel, untuk mencari barang2 pesanan tersebut.
Aku pun sempat diajak ke toko rumah sakit oleh adikku, dengan memakai kursi roda.
Adikku meminta aku membeli barang2 yang aku mau, untuk oleh2 kedua anak2ku. Aku memng tidak mempunyai uang lagi, karena semua dokumenku selain baju2 dan passportku, sudah dibawa pulang oleh kedua orang tuaku.
Tetapi, kata adikku, bapakku memberikan uang untukku yang dititipkan oleh adikku, sehingga aku bisa memilih barang2 yang akan kuberikan kepada anak2ku.
Ada sebuah boneka gajah besar, yang memang disukai Michelle, dan aku membelikannya untuknya. Untuk Dennis, aku membelikan mobil2an, semoga dia suka.
Walau kepalaku terasa berat karena harus duduk selama beberapa saat di kursi roda, aku cukup senang karena ada kesempatan memberikan oleh2 untuk anank2ku terkasih .....
Ada uang tersisa, aku membeli sebah patung gajah kecil untukku sendiri, kenangan bahwa aku pernah berada di titik  terbawah di kehidupanku sebagai pasien pasca-stroke.
Hatiku berdendang ......
Beberapa hari lagi, aku akan bisa mmeluk edua anakkku lagi! Bisa bertemu bapak dan ibu ku lagi! Dan bisa berada di duniaku lagi, walau masih tanda tanya, apakah mereka bisa menerimaku lagi, seperti dulu?
Dokter Gandhi sering hilir mudik ke kamarku, guna membahas detail untuk rencana kepulanganku, dengan adikku. Mereka sering asik sendiri, meninggalkankudengan pikiranku sendiri.
Aku tidak terlalu peduli. Aku hanya terbius dengan kebahagiaanku, untuk pulang ke Jakarta. Aku sudah tidak sabar!