Waktu itu, setelah makan siang. Seingatku, pesawatku akan terbang sekitar jam 7 atau 8 malam waltu San Francisco, dan transit di Taiwan karena kami menumpang maskapai China Airline.
Dokter Gandhi terus menemaniku, dan kolega2nya hilir mudik ke kamarku.
Sampai sekitar jam 2.00 sore itu, tiba2 ada suara menggelegar .....
"Hai, beautiful lady .... How are you? Ready to fly?"
Bruder Frank!
Aku belum pernah kenal, tetapi ketika meyapa aku demikian, aku tahu bahwa itu Bruder Frank! Aku tersenyum dan tertawa. Dia adalah seorang tua yang tinggi dan besar, rambut putih dan pembawaannya sangat ceria!
Bruder Frank ceria sekali. Dia tertawa2 dan sepertinya sedia dikenal banyak tenaga medis di rumah sakit itu. Mereka ceria dan bercanda terus. Sepertinya, Bruder Frank sering diminta untuk mengantar dan menjemput pasien2 di rumah sakit ini.
Persiapan terakhirku adalah supaya aku tidak BAB selama di pesawat, sehingga aku harus diberikan obat khusus. Kantong kateter sudah dipersiapkan, dan semua sudah siap .....
Dokter Gandhi berkumpul dengan beberapa kolega2nya di samping tempat tidurku. Termasuk Brder Frank. Dokter Gandhi memberi beberapa nasehat, termasuk kepada Bruder Frank, yang diterima dengan baik, untuk membantuku.
Aku senang sekali, sekaligus sedikit sedih. Karena, selama lebih dari 2 minggu, atau lebih tepatnya selama 16 hari dirawat dengan sangat baik di rumah sakit ini. Dokter Gandhi yang baik, serta beberapa kolega2nya. Suster2 serta Miss Randy yang sangat berjasa untuk aku bisa berbicara lagi .....
Sampai pada saatnya .....