Jika akhirnya selama sekitar 2 minggu lebih aku dirawat intensif di San Francisco, asuransi mengeluarkan dana untukku sekitar 100.000 US$, atau sekitar 1,2 miliyard saat itu, bagaimana jika 1 bulan? Minimal 2x lipatnya, belum lagi biaya untuk adikku menemaniku disana .....
Lalu yang lain,
Bagaimanakah persiapan alat2 kesehatan dan kedokteran di pesawat selama aku berada di dalamnya?
Peralatan kedokteran, termasuk tabung oksigen, itu yang aku sempat dengar ketika Dokter Gandhi berdiskusi dengan beberapa orang koleganya, untuk mendaptkan tagung oksigen khusus untukku, untuk dibawa kedalam pesawat yang akan menerbangkanku terbang ke Jakarta.
Tabung oksgen?
Astagaaaaa .....
Saat itu aku berpikir,
"Aku kan tidak memakai bahkan tidak pernah memakai tabung oksigen, kecuali ketika pertama kali tim 911 datang dan membawaku ke rumah sakit ini, tetapi mengapa harus ada tabung oksigen?"
Mengadakan tabung oksigen itu, ternyata tidak semudah yang aku bayangkan, juga yang mereka bayangkan. Bahkan, berkali2 yang aku dengar, maskapai2 mana yang kira2 memungkinkan untuk bisa menerbangkan aku ke Jakaarta, dengan berbagai  banyak fasilitas2 yang aku buruhkan .....
Lalu, bagaimana dengan siapa yang bisa menemani aku sebagai tenaga medis? Siapa?
Adikku tentu akan membantuku, tetapi dia tidak mampu untuk menjagaku seperti tenaga medis yang menjagaku. Bagaimana denagn obat2anku, dan yang paling utama, bagaimana jika ada masalah2 yang berhubungan dengan tubuhku sebagai pasien pasca-stroke?