Aku tahu, ini bukan akhir dari hidupku, justru ini adalah awal ......
Aku tahu, setelah ini justru aku harus berjuang penuh untuk menghadapi kehidupanku ....
 Aku sebagai seorang pasca-stroke dengan lumpuh separuh ubuh kanan, dan aku yang benar2 belum mampu untuk bergerak dan berbicara .....
Belum lagi, ketika aku harus berjuang penuh untuk hidupku, dan untuk pendidikan kedua anak2ku. Â
Aku tahu dan aku sadar itu ....
Masa depanku masih abu2. Tidak jelas. Bukan gelap, tetapi tidak terang. Tetapi sungguh, abu2.
Bagaimana aku bisa menjadikan masa depanku putih atau bening, bukan menjadikannya gelap atau hitam. Aku harus menjadikan puitih atau bening ......
Sekitar 30 menit kami di dalam ambulance, hatiku campur aduk. Kadang ak bahagia, senang dan tidak sadar untuk sampai ke Jakarta, kadang juga aku pesimis dengan masa depanku. Aku tidak tahu, tetapi aku benar2 harus siap untuk itu ......
Bruder Frank terus berceloteh dan ditanggapi oleh adikku sambil tertawa2. Aku tidak peduli, dan aku sibuk dengan pikiranku sendiri. Berbagai macam pikiran berkecamuk dalam benakku. Dan, semakin memikirkan yang tidak2, semakin otak kiriku berdenyut!
Tetapi, ketika aku sangat excited dengan kebahagiaanku untuk terbang pulang, juga semakin berdenyutlah otak kiriku! Sehingga, aku benar2 harus mengendalikan emosiku .....
Mobil ambulance terus menaum .....