"Ayo, Christie!"Â
"Kamu harus kuat! Kamu harus kuat! Katanya, kamu mau terbang pulang, kaan? Ayo! Kamu harus bisa mengendalikan pikiranmu, untuk mengetikan goyangan kepalamu dan denyutan otakmu!"
Aku menanamkan kekuatan pada diriku sendiri. Dan, aku akan kuat untuk bisa meluluhkan "kekuatan kesakitan" tubuhku sendiri.
Tidak lama kemudian, aku membuka mataku.
Setelah menanamkan sebuah kekuatan pada pikiranku, aku merasa tiba2 aku menjadi kuat! Mungkin saja, kekuatan itu adalah hanya sebuah sugerti saja, karena pada kenyataannya kepalaku tetap bergoyan dan otakku semakin berdenyut!
Karena, secara medis memang bahwa serangan troke berat aku ini, membuat otakku benar2 melemah. Secara medis pun, bahwa aku memang tidak mampu untuk berbuat apa2!
Itu memang secara medis! Itu memang secara "kata dokter", an itu kata manusia.
Tetapi, aku mampu untuk menepiskan kata2 itu, yang sempat kudengar dari mulut Dokter Gandhi. Aku percaya, bahwa ibu bukan kata Tuhanku!
Jadi, ketika itu aku mampu menepiskan vonis dokter beberapa hari lalu saat itu, mengapa aku tidak mencoba menepiskan "kekuatan penyakit" yang mengepungku?"
Itu kata penyakit! Itu bukan kata Tuhanku!
Aku tersenyum kepada adikku dan menganggukkan kepakalu. Aku bersiap untuk di dorong, diatas kursi roda .....