"Belum lagi, kamu harus ditemani petugas medis khusus dan harus mengantar sampai rumah sakit di Jakarta"
Itu pernyaan adikku, disambut senyum lebarnya .....
Mataku berbinar!
"Waaaaaaaa ...... sebentar lagi aku bisa bertemu anak2 lagi. Duh, kapan ya? Cepetan ..."
Aku senang sekali dengan berita ini. Dokter Gandhi pn, tertawa senang. Dia banyak bicara kepada adikku, dan aku tidak terlalu mengerti kata2 nya. Yang ada, di otakku aku akan segera terbang pulang, dan akan segera memeluk anak2ku!
"Dum di dum diii dummm ....", aku berdendang riang. Tidak aku pikirkan, bagaimana caranya aku bisa terbang pulang, tapi yang jelas mereka akan mengusahakannya segera.
Mereka, adikku dan Dokter Gandhi, berdiskusi cukup lama dan bolak balik adikku di ajak ke luar entah mengapa dan balik lagi.
Aku hanya memperhatikan mereka sambil terus berdendang .....
Miss Randy, datang ditengah2 diskus mereka dan segera dia pun terlibat diskusi panjang, setelah aku diminta untuk meneruskan latuhan2 menulis dengan tangan kiriku. Sampai setelah itu, mereka pamit keluar ruanganku dan adikku pun sibuk denagn menghubungi kedua orang tuaku.
Kemungkinan2 aku bisa segera terbang pulang, menjadi topic :pembicaraan" ku dengan adikku. Aku bersuaha banyak bertanya dengan kata2ku yang sedikitdemi sedikit di mengerti oleh adikku. Perlahan tetapi pasti, aku bnar2 mendapat cahaya hidup dari Tuhan ku ......
Siang itu, adikku meminta ijin Dokter Gandi untuk makan bersama di kantin rumah sakit.