Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Bab 10] Bandingkan Hari ke-10 dengan Hari Pertama Setelah Serangan Stroke

31 Mei 2021   09:33 Diperbarui: 31 Mei 2021   09:40 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepalaku terasa berat sekali, karena ini untuk pertama kalinya kepalaku tidak bersandar di bantal.

Selama ini, di ruangku sejak di ICCU dan ruang perawatan, kepalaku selalu berada diatas bantal. Walaupun tempat tidurku di tegakkan, supaya aku bisa duduk untuk erapi, mekan dan belajar menulis, tetapi kepalaku tetap berada di atas bantal.

Kata dokter, otak ku itu belum mampu untuk berdiri sendiri. Harus ditopang oleh bantal. Supaya otakku lebih kuat, tidak bisa lepas dari penyangganya.

Tetapi ketika Dokter Gandhi mengijinkan aku duduk di atas kursi roda biasa, entah apa pentimbangan dokter. Mungkin, dia sudah ingin memberikan latidah untuk otakku, lebih kuat, toh dalam waktu sesegera mungkin aku diusahakan untuk terbang pulang.

Mungkin dari pertimbangan itu, membuat Dokter Gandhi bisa tahu bagaimana keadanku dan otakku yang terserang stroke 10 hari lalu, saat itu.

Sehingga, jika aku memakai kursi roda biasa tanpa peyangga bantal dan aku dirasa belum mampu untuk bisa tegak, kemungkinan besar kepulangagnku untuk terbang ke Jakarta, bisa ditunda sampai ku benar2 mamp dan kuat.

Mungkin demikian, dasar Dokter Gandhi mengijinkan aku di dorong adikku untuk makan bersama di kantin rumah sakit.

***

Aku berada di atas kursi roda ala rumah sakit. Perlahan, adikku mendorong aku keluar dari kamarku. Mungkin, adikku sudah diberitah Dokter Gandhi tentang keadaanku bahwa kepalaku harus tegak dan tidak bisa terlalu cepat bergerak.

 Aku sendiri merasakan goyangan keras dikepalaku, ketika aku dibantu suster2 itu bangun dan didudukan di atas kursi roda. Aku diam sesaat, menyesuaikan kepalaku. Adikku menunggu dengan sabar. Aku merasakan goyangan keras di kepalaku .....

Goyangan itu hampir seperti denyutan otakku. Aku merasa tubuhku doyong ke kanan dan ke kiri. Bahkan, setelah sebuah bantal besar sudah mengganjal tubuh kananku pun, aku tetap merasa doyong ke kanan dan juga ke kiri, karena goyangan keras kepalaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun