Suasana kantin itu cukup ramai, tetapi tidak berisik. Ketika aku masuk ke ruang kantin itu, bebeapa pengunjung melihatku, dan tersenyum. Mungkin, melihat aku dibungkus selimut tebal, membuat mereka tersenym, karena lucu.
Mungkin, itu pun sama sekali aku tidak tersinggung. Karna aku sendiri memang merasa lucu. Itu juga, aku sadar jika besok2 apalagi di Jakarta setelah aku pulang, kemungkinan besar aku akan banyak mengundang tanya dan cemooh, dengan keadaanku yang lumpuh.
Dan, aku tidak peduli itu.Aku hanya ingin menikmati kehidupanku, sebuah hidup bru sebagai seorang pasca-stroke denan lumpuh swepatuh tubuh sebelah kanan ......
Aku membalas senyuman kepada siapapun, dengan sunyum lebar. Justru senyumanku itu membuka paru2 ku untuk bisa bernafas dengan bik, menyegarkan tubuhku serta menambah2kan semangatku untuk bisa pulih .....
Aku mengangkat tangan kiriku dan mnganbil sendok di meja itu. Mencoba2 untuk seakan aku bisa makan sendiri dan aku tersenyum.
Akhirnya setelah beberapa saat, dia kembali ke tempat aku duduk. Dia membawa salad ayam segar dan besar sekali dalam nampan, serta sepiring ayam rebus hangat. Ada kentang goreng hangat serta segelas air mineral hangat untukku dan sebotol Coca Cola dingin untuk adikku.
Makanan2 itu diletkkan di meja depan ku. Sepiring salad ayam dengan sayuran segar serta saos Thousand Island, sepiring ayam rebus hanyat dan sepiring kentang goreng hangat. Dan, selera makanku muncul dengan sendirinya .....
Adikku membantuku untuk memasangkan celemek untukku dan meletakan salad, ayam rebus dan kentang di piringku, dak membantuku untuk menyendokkan untuk kumakan. Tetapi, aku mencoba sendiri, walau selalu berantakan.
Adikku tertawa, "Kamu makan seperti bayi, mbak?", hahaha ....
Masa bodoh saja! Aku menikmati makan siangku saat itu dengan adikku .....
Makanku cukup banyak. Rasa bahagiaku membuat aku mampu makan cukup anyak. Karena, setelah di Jakarta aku baru tahu bahwa berat badanku turun drastic sampai 12 kg, menjadi hanya 40 kg saja!