Wajah keduanya jika mereka menjengukku adalah, awalnya sedih karena mamanya tidak bisa memeluk mereka seperti biasa, tetapi ketika aku bersuara seerti alien menurut mereka, mereka tertawa .....
Aku tidak tahu, bagaimana hatinya, tetapi yang aku tahu, mereka mau menerima bahwa mamanya sekarang tidak bisa memeluk mereka.
Ah ..... mengingat itu aku pun mulai terpuruk lagi, walau cuma sekejap.
Aku benar2 tidak mau terpuruk berlama2! Aku mau segera sembuh! SEGERA SEMBUH!!!
Pintu terbuka, kupikir ada suster yang datang lagi. Tetapi, bukan!
Tiba2 sebuah harpa besar digotong dan di letakkan tepat di drpanku, dan aku terbengong2,
"Untuk apa harpa ini?"
Tidak berapa lama kemudian, seorang perempuan tua datang dan langsung duduk di depan harpa itu. Dan mulai memainkannya, setelah dia menunduk kearah ku sambul tersenyum lebar.
Dia seorang perempuan tua dan memakai kacamata. Rambutnya sdah mulai memutih dan tubuhnya agak gemuk, mengingatkan aku seperti eyangku, semasa masih hidup .....
Permainannya, bagus sekali. Sebuah lagu klasik, entah judul lagunya apa. Tetapi, sangat syahdu. Mulai dari mellow sampai ceria.Mungkin 10 menit harpa itu dimainkan, dan aku sampai terbuai .....
Sungguh aku merasa, teapi music bagi pasien pasca-stroke, memang mempunyai effek yang sangat besar. Musik itu membuaiku, dan aku mampu melupakan masa2 sulitku, dan bisa mengajak otakku tenag dan damai.