Aku mengangguk setuju. Dan tersenyum lebar.
Rencananya, besok pagi mereka berjalan ke Las Vegas, dengan mobil yang dipinjam dari Darryl Yamamoto, mitra kerjaku untuk membangun Cetral Park.
Dan, anak2ku berloncatan dengan gembira ketika bapakku bercerita mereka akan ke Las Vegas, tempat eksotis cantik. Banyak atraksi2 menarik dan anak2ku benar2 melotot mendengar cerita bapakku.
Aku tersenyum agak sedih, bukan karena iri dengan mereka yang mau berlibur ke Las Vegas, tetapi aku sedih karena aku tidak bisa ikut mereka.
Padahal, memang Las Vegas memang sangat eksotis. Anak2 pasti suka disana, dan aku tidak bisa mendampingi mereka .....
Tetapi, anak2ku dan keluarga adikku yang di Bali yang akan pergi. Sedangkan adikku yang di Dallas tetap di San Francisco karena dia meang sedang bertugas disana dan keluarganya sendiri sudah kembali ke Dallas.
Kedua orang tuaku, puntidak ikut untuk menemaniku disini. Dan, aku enang dan puas dengan keadaan ini.
Aku menikmati momen2 terakhir, sebelum anak2ku dengan keluarga adikku sebelum besok pagi mereka berangkat ke Las Vegas.
Seharian, kami bercanda, da aku sibuk mengusir dan menepis pikiran2 buruk yang selalu mampir dikepalaku. Apa yang aku pikirkan, karena memang aku sudah trauma dengan banyak hal, dan karena keadaanku yang sangat terbatas.
Sampai disiang hari, Dokter Gandhi masuk keruanganku, dan berdiskui dengan orang tuaku.
Hari itu, aku akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa.