Aku cuma terus mengumpulkan energy positif ku, untuk belajar berkata2. Aku tidak pernah menangis dengan keadaanku, etapi aku cukup terpuruk krena keadaanku.
Tetapi, aku tidak pernah menunjukkan kepada keluargaku bahwa aku terpurk, karena aku tidak mau mereka semakin sedih.
Karena, aku yakin seyakin2nya bahwa mereka sangat sedih dan terpuruk dengan keadaanku. Dan, sepertinya mereka pun tidak pernah menunjukkan kepadaku bahwa mereka terpuruk!
Coba saja, bayangkan ....
Mana ada orang tua yang bisa menerima anaknya terserang stroke berat, heavy stroke istilahnya, dan kemungkinan besar anak itu hanya bisa berbaring saja di sisa hidupnya.Â
Dan anak itu mempunyai 2 orang anak yang masih kecil?Â
Dan, anak itu masih berumur kurang dari 40 tahun, stroke muda?
Aku yakin, orang tuaku tidak atau belum bisa menerimanya. Tetapi, mereka dengan sangat mengerti betapa aku membutuhkan mereka, tanpa mau menunjukkan betapa kesedihan nreka yang sangat dalam .....
Bagaimana dengan anak2ku sendiri?
Mungkin, mereka tdak terlalu menegerti dengan masa depanku, karena mreka masih SD.Â
Yang mereka tahu dan (mungkin) mengerti adalah, bahwa mamanya sedang sakit serta mamanya tidak bisa berbicara.