Akan tetapi tidak ada gading yang tak retak, dan tak ada pula gundul yang tak botak! Liverpool juga punya kelemahan pada sisi pertahanan dan penyerangan!
Van Dijk, Robertson dan Arnold adalah tipe bek yang sering naik membantu menyerang dalam sistim pertahanan Liverpool yang memasang garis tinggi. Praktis hanya Gomez yang selalu disiplin berada di area pertahanan. Gomez memang punya kecepatan dan tak pernah ragu untuk menghentikan laju lawan, walaupun untuk itu ia harus diganjar kartu dari wasit.
Celah antara van Dijk dan Robertson, Gomez dan Arnold maupun van Dijk dan Alisson adalah celah yang bisa dimanfaatkan oleh striker pemberani untuk masuk dari celah itu.
Marcus Rashford, Diego Costa, Erling Braut Haaland, Adama Traore maupun Richarlison adalah tipe penyerang yang sangat berbahaya ketika mendapat bola di celah pertahanan Liverpool itu.
Sebuah serangan balik cepat lewat celah itu akan langsung menghancurkankan pertahanan Liverpool.
Firmino, Mane dan Salah adalah ruh dari konsep gegenpressing. Ketika kehilangan bola, mereka seketika berubah menjadi seperti bek di area pertahanan lawan sendiri.
Mereka juga bisa mengkreasi serangan dan sekaligus mengeksekusinya untuk menjadi sebuah gol.
Akan tetapi sekali lagi catat ya, mereka ini bukan penyerang murni yang punya naluri mencetak gol hanya berbekal sebuah kesempatan atau keberuntungan belaka.
Penyerang murni itu terlahir bak "belut kecebur di oli bekas." Licin, licik, usil, provokator, bisa mengintimidasi, diving, dan tentu saja harus bisa mencetak gol (baik secara legal maupun illegal)
Trio Firmansah ini sangat jauh dari kriteria diatas. Mereka ini mengkreasi banyak peluang, dan dari banyak peluang itu mereka pun kemudian bisa mencetak satu dua buah gol.