Tim terbaik itu tetap bisa menang meskipun mereka tampil di bawah standar dan kerap melakukan blunder.
Liverpool sudah membuktikan hal itu. Bukan hanya sekali tetapi berkali-kali. Sebab pertandingan terbaik Liverpool musim ini yang saya ingat hanya sekali saja, yakni ketika mereka berhasil membantai tuan rumah Leicester City dengan skor 4-0 di King Power stadium.
Secara umum penampilan Liverpool musim ini tidak jauh berbeda dengan musim lalu. Dua tahun berturut-turut Liverpool selalu menjadi juara paruh musim.
Musim lalu, melewati 19 pertandingan Liverpool menggapai 51 poin lewat 16 kemenangan dan 3 seri. Musim ini, dengan 19 pertandingan Liverpool mendulang 55 poin lewat 18 kemenangan dan 1 seri. Artinya prestasi mereka sebenarnya tidak begitu jauh berbeda.
Bahkan kalau dibandingkan dengan gaya bermain Liverpool dua tahun lalu (musim pertama Moh. Salah di liverpool) gaya bermain Liverpool musim ini cenderung lebih kalem dan membosankan.
Dua tahun lalu Liverpool tampil dengan gaya "full gegenpressing" menekan lawan, tapi kemudian sering "kehabisan bensin" di lima belas menit akhir babak kedua.
Musim ini Klopp cenderung memakai pendekatan pragmatis. Sebab untuk memenangkan sebuah pertandingan, yang dibutuhkan adalah menjaga gawang tetap clean sheet sembari menceploskan sebiji atau dua biji gol saja ke gawang lawan. Dan itulah yang dilakukan Liverpool ketika berhadapan melawan Norwich.
Kemenangan "hanya" sebiji gol atas klub semenjana itu pun tidak lantas mengurangi suka cita Klopp dan para pemain Liverpool, sebab mereka itu menghormati para pemain Norwich selayaknya mereka menghormati para pemain Barcelona atau Chelsea misalnya.
Itu juga salah satu rahasia kesuksesan Liverpool musim ini, karena mereka itu tidak pernah meremehkan siapapun lawan yang mereka hadapi.
Sebenarnya tidak ada yang rahasia dengan pola permainan Liverpool. Pola bermain mereka sudah baku dengan pakem 4-3-3 plus gegenpressing yang konsisten dimainkan Klopp sejak ia pertama kali datang ke Liverpool.
Perbedaannya adalah para pemain kini sudah paham betul dengan skema ini plus fisik para pemain juga kini jauh lebih prima untuk memainkan pola ini secara konsisten selama 90 menit.