Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Liverpool dengan Rem Blongnya

22 Februari 2020   02:00 Diperbarui: 22 Februari 2020   02:04 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo klub Liverpool, sumber: pinterest.com/jamesheinkelein

Musim 2013/2014 pelajaran penting itu dimulai. Terpelesetnya sang kapten Steven Gerrard ketika bersua Chelsea, membuat Liverpool harus merelakan gelar juara kepada City yang terus memburu Liverpool.

Pada Musim 208/2019 kisah lama itu pun terulang kembali. kali ini sang juragan, Jurgen Klopp adalah pelakunya. Klopp "terpeleset" karena dengan naifnya tetap mengandalkan skuad seadanya (padahal banyak pemain cedera) untuk bersaing dengan City.

Pep Guardiola yang mempunyai kedalaman skuad dan variasi strategi kemudian melibas Liverpool pada bulan Januari 2019 (masa krusial dimana kompetisi berlangsung padat dan "gila," yang dimulai sejak boxing day sehabis Natal)

Pada saat Liverpool keteteran menghadapi padatnya jadwal kompetisi dan pemain cedera, City justru berhasil mendulang angka secara maksimal. Liverpool kemudian berhasil dilewati, dan kemudian menjadi penonton di akhir musim untuk melihat Sergio "Kun" Aguero mengangkat trofi juara.

Musim 208/2019 itu pun membuat torehan baru, bukan saja bagi Liga Inggris, tetapi juga Liga Top-top Eropa. City menjadi kampiun dengan perolehan 98 poin. Liverpool kemudian menjadi runner-up dengan perolehan 97 poin!

Gila benar! Belum pernah ada tim dengan perolehan angka setinggi 97 cuma menjadi runner-up! Padahal Leicester City dengan bermodalkan 81 poin saja bisa menjadi juara pada musim 2015/2016!

Musim 208/2019 itu pun memberi pelajaran penting bagi Klopp dan anak asuhnya. Selangkah lagi mereka akan bisa menjuarai Liga Inggris dan Liga Champion sekaligus. Namun hal itu urung terjadi.

Ternyata ada satu hal penting lagi yang lupa ditanamkan Klopp ke dalam sanubari anak-anak asuhnya itu agar mereka bisa berhasil, yaitu mental pemenang.

Mental "pemenang" yakni motivasi untuk selalu berusaha memenangkan sebuah pertandingan sekalipun ketika itu mereka bermain buruk! Itulah resep keberhasilan Liverpool musim ini!

Hal itu jelas terlihat ketika Liverpool berhadapan dengan tuan rumah, Tottenham Hotspur pada laga pekan ke-22, 12 Januari 2020 lalu. Sekalipun melakukan banyak kesalahan dan lawan memiliki banyak peluang emas (terutama di babak kedua) namun Liverpool tetap bisa memenangkan pertandingan itu.

Dalam sepakbola, tim terbaik bukanlah tim yang hanya bisa menang ketika mereka bermain menawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun