Mohon tunggu...
Pipit ZL ceritaoryza.com
Pipit ZL ceritaoryza.com Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger | Beauty Enthusiast | Mrs Lubis with 2 children

Blogger | Beauty Enthusiast | Mrs Lubis with 2 children

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Anna dan Kinan (8/10)

13 Januari 2025   21:02 Diperbarui: 14 Januari 2025   04:41 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya," jawab Dirga tanpa mengangkat kepalanya.

Nada acuh tak acuhnya membuat Anna geram. "Kenapa aku tidak ingat dia? Kenapa namanya seperti dihapus dari hidupku? Bahkan Papa dan Mbok Yem tidak pernah menyebutkan dia."

Dirga akhirnya menutup laptopnya dan menatap Anna. Tatapannya tajam, tapi tidak ada amarah di sana, hanya kelelahan. "Kamu tidak ingat karena kamu tidak mau ingat. Otakmu menghapus Kirana untuk melindungimu dari rasa sakit. Trauma itu terlalu berat untukmu."

Anna menatap Dirga dengan bingung. "Trauma apa? Apa yang sebenarnya terjadi pada Kirana?"

Dirga menghela napas panjang, matanya tampak sedikit redup. "Kirana meninggal tiga tahun lalu. Dia kecelakaan di dekat kampusmu. Kamu... kamu ada di sana ketika itu terjadi."

Anna terkejut. "Aku? Aku ada di sana?"

"Ya," jawab Dirga, suaranya melembut. "Dia sedang menyeberang jalan. Kamu melihat semuanya dari seberang jalan. Ketika dia tertabrak, kamu berlari ke arahnya. Kamu yang pertama memegang tangannya... dan kamu yang terakhir mendengar suaranya."

Anna merasakan kepalanya berdenyut, dan gambaran samar mulai muncul dalam pikirannya---seorang perempuan dengan senyum lembut, pandangan mata penuh cinta, dan suara terakhir yang lirih. "Dia bilang apa?" tanya Anna, suaranya hampir berbisik.

Dirga terlihat ragu, tetapi akhirnya ia menjawab. "Dia bilang, 'Jagalah Kinan. Jangan biarkan dia sendirian.' Itu kata-kata terakhirnya sebelum dia pergi."

Air mata Anna mengalir tanpa bisa ia tahan. Rasa kehilangan yang mendalam menghantamnya, meskipun ia tidak sepenuhnya yakin apakah itu milik Kinanti atau dirinya sendiri.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun