Mohon tunggu...
Giande HIkki
Giande HIkki Mohon Tunggu... -

seorang pengangguran yang demen nulis dan nonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Madcow (Terry and Pren Series)

16 Maret 2011   02:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:45 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spontan semua langsung protes dengan alibi “ Belum di kasih tahu kalau hari ini akan Tes “, tapi Pak Darwin dengan tenang menjawab

“ Yang namanya Tes itu kalau mendadak baru memberi hasil sebenarnya dari kalian “

Semua langsung tertunduk pasrah , menerima tes

“ Hasil yang ancur maksudnya kali ya “ Gerutu Terry, tapi dia tidak bisa berbuat apa – apa sama seperti yang lainnya.

10 menit berlalu, semua sudah mulai gelisah. Garuk – garuk kepala kebingungan, berharap kalau kepalanya di asah alias di garuk – garuk spa tahu menjadi lebih tajam dan tiba – tiba ada peri yang memberi tahu jawabannya. Tapi Untuk kasus Andre berbeda, dia kalau lagi kebingungan tidak suka garuk – garuk kepala melainkan ngupil. Iya Ngupil, kalau ditanya alasannya,

“ Biar oksigen dapat dihirup dengan lancar, jadi otak tidak kekurangan Oksigen untuk berpikir “

Logis bukan alasannya. Hasilnya? Meja Andre penuh dengan upil bahkan ada yang melakukan solo karir upilnya terbang ke meja seberang untuk mencoba peruntungan nasib. Lain Andre, lain juga dengan Yosep. Cara Yosep €lebih klasik caranya yaitu dengan noleh kanan kiri, atas bawah, depan belakang. Dan hasilnya? Tetap nihil karena semua yang mau di contek pada ga bisa juga , malah setiap kali Yosep tanya calon orang yang di contek malah di tanya balik pertanyaan yang sama.

“ sst sst Mes, ui Mes “ Panggil Yosep

“ Opo Sep? “ Jawab Hermes

“ Nomor satu tau ga ? “

“ Gak, kamu? Tau nomor 2 gak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun